Pewaris Tradisi Salawat Burdah di Ponpes Tebuireng Meninggal
Ribuan santri dan keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng mengiringi pemakaman jenazah KH Mahmad Baidhawi.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Sutono
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Ribuan santri dan keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng mengiringi pemakaman jenazah KH Mahmad Baidhawi.
Kiai sepuh yang akrab disapa Mbah Mad ini adalah cucu pendiri NU KH Hasyim Asy'ari. Almarhum Mbah Mad dimakamkan di pemakaman kompleks Tebuireng, Jombang, Senin (22/5/2017).
Mbah Mad selama hidupnya dikenal istikamah dan tak pernah absen menjadi imam salat Magrib berjemaah di Ponpes Tebuireng. Ia meninggal pada Senin (22/5/2017) sekitar pukul 05.30 WIB.
Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah mewakili keluarga mengatakan almarhum sehari sebelumnya masih tampak sehat.
"Kami masih berbincang banyak hal. Termasuk kerisauan beliau terkait banyaknya orang yang mengaku-aku sebagai dzuriyah (keturunan) Tebuireng dan melakukan hal tidak benar di berbagai tempat," kata Gus Solah.
Menurut Gus Solah, sebelum meninggal Mbah Mad usai salat Subuh mengeluh kurang enak badan dan agak mual. Ia lalu duduk di kursi dan keluarga sempat menghubungi petugas medis di Pusat Kesehatan Pesantren Tebuireng.
"Beliau keburu wafat sebelum petugas datang. Ini cara meninggal yang sangat baik dan insya Allah beliau husnul khotimah," doa Gus Solah.
Selain menjadi imam salat magrib di Masjid Pesantren Tebuireng, Mbah Mad selama ini memegang amanat sebagai juru kunci makam KH Hasyim Asyari.
"Amanat tersebut diterima oleh almarhum secara resmi dari Kementerian Sosial karena status Mbah Hasyim sebagai pahlawan nasional," tutur Abdul Kholiq Tsani, salah satu kerabat Mbah Mad.
Selain Gus Sholah dan Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid, hampir semua keluarga besar Pesantren Tebuireng hadir dalam pemakaman Mbah Mad.
Di antaranya mereka yang hadir adalah Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Madrasatul Quran, KH Abdul Hadi Yusuf.
Pengasuh Pesantren Walisongo Cukir, KH Jamiluddin, Pengasuh Pesantren Al-Farros KH Irfan Yusuf, Pengasuh Pesantren Darul Hakam KH Abdul Hakam Kholiq, dan Pengasuh Pesantren Al-Masruriyah KH Agus M Zaki Hadziq.
KH Mahmad Baidhawi adalah putra pasangan KH Ahmad Baidhawi Asro dan Nyai Hj Aisyah binti KH M Hasyim Asy’ari.
"KH Ahmad Baidhawi pernah menjabat pengasuh keempat Pesantren Tebuireng (1951-1952). Mbah Mad adalah anak kelima dari enam bersaudara," kata KH Agus Zaki.
Salah satu anggota Dewan Pengawas Pesantren Tebuireng itu dikenal sebagai pribadi yang istikamah. Baik di kalangan santri maupun keluarga.
"Beliau juga mewariskan tradisi pembacaan 'Salawat Burdah' setelah wirid salat lima waktu untuk menjaga Tebuireng dan mendoakan keamanan dan kedamaian Indonesia," ungkap Abror, santri Tebuireng.
"Selama belasan tahun di sini, saya menjadi saksi beliau istikamah menjalankan tugas sebagai imam salat Magrib. Semoga itu menjadi jariyah beliau," ungkap Gus Sholah.
Berita ini telah dipublikasikan Surya dengan judul: Ribuan Santri Iringi Pemakaman Cucu KH Hasyim Asyari, Gus Sholah: Insya Allah Beliau Husnul Khotimah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.