Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mbah Fanani, Pertapa Fenomenal Asal Cirebon Kembali ke Dieng

Senin bakda Isya (22/5/2017), desa Dieng Kulon, Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mendadak ramai.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Mbah Fanani, Pertapa Fenomenal Asal Cirebon Kembali ke Dieng
Youtube Vetty Rias
Mbah Fanani 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Senin bakda Isya (22/5/2017), desa Dieng Kulon, Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mendadak ramai.

Sembilan mobil dari luar kota berhenti di depan rumah Sugiyono di Jalan Raya Dieng Kulon. Rombongan di dalam mobil adalah keluarga besar Mbah Fanani, pertapa yang puluhan tahun bersemedi di depan rumah Sugiyono.

Rombongan dari Cirebon, Jawa Barat, itu bermaksud mengantar Mbah Fanani yang sempat dijemput orang tak dikenal sebulan lalu.

Warga sekitar berdatangan menyambut kehadiran pria fenomenal tersebut. Puluhan Banser bersiaga di sekitar tenda biru berukuran sekitar 2 x 1,5 meter, tempat meditasi Mbah Fanani. Keluarga dan warga sempat beramah tamah.

tenda pertapaan
Tenda tempat bertapa Mbah Fanani di Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. Foto diambil pada Selasa (23/5/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI

"Setelah itu ada serah terima dari keluarga ke warga. Kami warga Dieng Kulon menerima dengan tangan terbuka kedatangan Mbah Fanani lagi di Dieng. Dia sudah kami anggap warga sendiri," kata Kepala Desa Slamet Budiono, Selasa (23/5/2017).

Slamet mengatakan, penjemputan Mbah Fanani dari petilasan Ki Dampu Awang di Indramayu dilakukan oleh pihak keluarga dari Cirebon pada Jumat (19/5/2017).

BERITA REKOMENDASI

Sebelum itu, ia bersama sejumlah warga Dieng sempat bersilaturahim ke kediaman putri tunggal Mbah Fanani, Nyai Maryam, di Desa Jatisari, Plered, Cirebon.

Kepada pihak keluarga, Slamet mengutarakan permohonan maaf warga menyusul peristiwa penjemputan Mbah Fanani oleh orang tak dikenal beberapa waktu lalu.

"Saat penjemputan Mbah Fanani kebetulan saya sedang umrah. Nyai Maryam juga umrah. Setelah umrah ini ada momentum untuk membicarakan masalah ini dengan keluarga," kata dia.

Pascakedatangan warga Dieng tersebut, keluarga langsung berembug. Mereka memutuskan segera menjemput Eyang Fanani dari Indramayu. Meski berstatus keluarga, mereka tidak ingin asal menjemput.

Mereka memberitahukan aparat keamanan dan pemerintah setempat tentang rencana penjemputan.


Mereka juga menyodorkan surat pernyataan bermaterai atas nama Nyai Maryam binti Kyai Akhmad Fanani Binti Kyai Binti Kyai Banyamin sebagai bukti hubungan kekeluargaan di antara mereka.

Pada Jumat sore (19/5/2017), rombongan keluarga dari Cirebon menuju padepokan Ki Dampu Awang di Indramayu yang ramai peziarah.

Proses penjemputan Mbah Fanani di tempat tersebut berlangsung damai. Tidak ada perlawanan dari pihak padepokan.

"Yang menjemput adalah putrinya sendiri. Tidak ada kendala dalam proses penjemputan," kata dia.

Sebelum diantar kembali ke Dieng, Mbah Fanani sempat menginap beberapa hari di rumah putrinya, Nyai Maryam, di Desa Jatisari Plered Cirebon.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas