Cerita Terdakwa Asal Peru yang Kabur dari Tahanan Sementara Pengadilan
Sebelum kabur dari sel tahanan sementara Pengadilan Negeri Denpasar, Jose William Salazar Ortiz sudah menyiapkan baju ganda.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sebelum kabur dari sel tahanan sementara Pengadilan Negeri Denpasar, Jose William Salazar Ortiz sudah menyiapkan baju ganda.
Warga negara Peru bersama komplotannya didakwa jaksa menjebol ATM di sejumlah daerah di Indonesia di antaranya Bali dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Jose kabur dari sel sementara Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa (16/5/2017). Pelariannya terhenti setelah personel Buser Polresta Denpasar menciduknya di Pekanbaru, Rabu (24/5/2017).
"Dia memakai pakaian rangkap. Kemudian saat di tahanan (Pengadilan Negeri Denpasar, red) ada yang membantu dan meminta tahanan lain membantunya. Dia kabur lewat jendela tahanan," kata Kapolresta Denpasar Hadi Purnomo kepada Tribun Bali.
Baca: Warga Peru Pembobol ATM yang Kabur Gunakan Paspor Chili
"Ia membuka pakai tangannya," Hadi menambahkan.
Dari Pengadilan Negeri Denpasar terdakwa Jose menuju Terminal Ubung lalu menuju Gilimanuk menggunakan Bus. Di Banyuwangi ia naik kereta ke Jakarta dan kabur ke Pekanbaru.
"Ia menggunakan paspor scanner dengan kebangsaan berbeda, yakni Chili. Masih kami dalami untuk yang membantu," beber Hadi.
Rencananya, Jose dari Pekanbaru akan menuju Malaysia untuk kembali Peru. Polresta Denpasar mengerahkan dua tim yang memburu Jose, satu di Jakarta dan lainnya di Pekanbaru.
Pembobol ATM
Jose berkomplot dengan dua warga Peru lainnya, yakni Roberto Castro De La Cuba, dan Frankho Pizaro Solano, membobol mesin ATM waralaba modern di Padangsambian pada November dengan cara mengelasnya.
Mereka tak hanya beraksi di Bali tapi juga Surabaya. Total Rp 505 juta sudah didapat kawanan ini. Mereka ditangkap personel Polresta Denpasar di Jakarta.
Setelah mengeruk 100 juta lebih ATM di Padangsambian, mereka bertolak ke Surabaya menggunakan bus dan kembali beraksi di daerah Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka membobol uang Rp 400 juta.