Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertapa Mbah Fanani Menahan Tangis Bercerita Tentang Penjemputannya

Mbah Fanani, pertapa fenomenal di Gunung Dieng mengungkapkan kesedihannya di balik penjemputannya oleh orang tak dikenal beberapa waktu lalu.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pertapa Mbah Fanani Menahan Tangis Bercerita Tentang Penjemputannya
tribun jateng
Mbah Fanani. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Warga Desa Dieng Kulon, Batur, Kabupaten Banjarnegara, gembira kembalinya Mbah Fanani, petapa fenomenal, Senin (22/5/2017).

Rombongan keluarganya dari Cirebon, Jawa Barat, yang mengendarai sembilan mobil mengantar Mbah Fanani untuk kembali ke pertapaannya di dalam sebuah tenda yang berdiri di depan rumah Sugiyono, warga di Jalan Raya Dieng Kulon.

Mbah Fanani beberapa waktu lalu dijemput orang tak dikenal dan mereka membawanya ke padepokan Ki Dampu Awang, Indramayu.

Setelah dijemput putrinya dari padepokan tersebut, Nyai Maryam membawa ayahnya itu ke Cirebon sebelum mengembalikannya ke Gunung Dieng.

Ada kesedihan dialami Mbah Fanani saat dijemput orang tak dikenal dari pertapaannya ke padepokan Ki Dampung Awang.

Tenda tempat bertapa Mbah Fanani di Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. Foto diambil pada Selasa (23/5/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
Tenda tempat bertapa Mbah Fanani di Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. Foto diambil pada Selasa (23/5/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI (Tribun Jateng/Khoirul Muzakki)

Ditemui setelah kedatangannya ke Gunung Dieng, di dalam tenda pertapaannya Mbah Fanani tak bereaksi kepada beberapa tamu yang mengunjungi dan berusaha menyapanya.

BERITA TERKAIT

Ia hanya menyambut orang-orang yang datang dengan tatapan tajam. Mbah Fanani tetap khusyuk duduk di dalam tenda berukuran 1,5 x 2 meter.

Sesekali ia menggeser pinggul dan menata sarung yang menutupi badannya. Udara dingin Dieng tidak membuat tubuhnya menggigil.

Kakek yang sudah lebih dari 20 tahun bertapa di Gunung Dieng itu tak mau bicara. Hanya kepada orang tertentu saja Mbah Fanani mau berkata-kata.

"Ada orang-orang yang mengotori Mbah Fanani dengan hal duniawi. Eyang selalu sedih jika teringat itu," kata Veti, perempuan yang sempat berbicara dengan Mbah Fanani, Rabu (24/5/2017).

Mbah Fanani memberikan pengakuan mengejutkan perihal peristiwa penjemputan yang dialaminya oleh rombongan orang tak dikenal sebulan lalu.

Pria yang dikabarkan berusia seratusan lebih itu rupanya tidak mengenal para penjemputnya dari Indramayu yang konon sempat mengaku pihak keluarga.

Mbah Fanani juga tak mengenal sosok Abah Rojab yang disebut otak di balik penjemputannya. Saat itu mereka berdalih menjemput Mbah Fanani atas permintaan sendiri setelah kontak batin dengan Abah Rojab.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas