Pria Ini Ditangkap Tentara Usai Menjambret Sri Nuraini
Pelaku juga seorang residivis yang bebas pada 2015 silam lalu, setelah menjalani masa tahanan selama kurang lebih 10 bulan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Tidak memiliki pekerjaan untuk menghidupi keluarganya, pria satu anak ini nekat menjambret untuk dapat penuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga.
Patman (36), warga jalan Gotong Royong, Palaran, hanya bisa pasrah saat dirinya ditangkap. Beruntung, ia tidak menjadi bulan-bulanan warga yang menangkapnya.
Aksi terakhirnya pun terjadi pada Selasa (23/5) kemarin di depan jembatan Mahkota II, saat itu dirinya merampas tas milik Sri Nuraini (27), warga Samboja, Kutai Kartanegara, yang berisi smartphone dan uang tunai senilai Rp 550 ribu, yang pada saat itu korbannya berkendara sendirian dengan menggunakan motor menuju kawasan Samarinda Kota.
Namun, aksinya itu dapat digagalkan oleh anggota TNI yang kebetulan saat kejadian penjambretan, berkendara di belakang keduanya.
Melihat hal itu, anggota TNI yang tidak diketahui identitasnya itu mengejar pelaku hingga tertangkap di jalan Rukun, Samarinda Seberang.
"Setelah ditangkap, pelaku langsung diserahkan ke Polsek Samarinda Seberang, namun karena lokasi kejadiannya masuk wilayah Palaran, akhirnya pelaku dikirim ke Polsek Palaran," Ungkap Kanit Reskrim Polsekta Palaran, Ipda Nodi B Ratag, Rabu (24/5/2017).
Dari hasil pemeriksaan, sebelumnya pada Minggu (21/5) silam di jalan Trikora, Palaran, pelaku berhasil menjambret wanita bernama Endang Jumiati (26), dan berhasil membawa kabur tas berisi tiga unit handphone.
Selain itu, pelaku juga seorang residivis yang bebas pada 2015 silam lalu, setelah menjalani masa tahanan selama kurang lebih 10 bulan.
"Dari keteranganya, pelaku hanya beraksi disekitar Palaran, tidak pernah sampai ke kota, namun kita masih akan gali lagi keterangannya," tuturnya.
Sementara itu, pelaku mengaku terpaksa menjambret karena terdesak kebutuhan hidup. Bahkan, uang hasil menjambret digunakannya untuk membeli beras.
"Saya tidak punya kerjaan, saya baru-baru ini diberhentikan bekerja. Kepepet saya tidak punya uang untuk beli beras, untuk makan anak istri," ungkapnya pasrah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.