Merapat ke Gus Ipul, PPP Berharap Bisa Mengusulkan Kadernya Jadi Calon Wakil Gubernur
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menargetkan dapat mengusulkan nama calon wakil gubernur dari internal kadernya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menargetkan dapat mengusulkan nama calon wakil gubernur dari internal kadernya.
Bakal calon wakil gubernur yang nantinya akan dicalonkan menjadi pendamping gubernur dari NU.
Hingga saat ini, PPP masih keukeuh untuk mengsung ketua DPW PPP Jatim, Musyaffa' Noer menjadi bakal calon wakil gubernur pada pilkada mendatang.
"Keputusan tersebut belum berubah dan kami optimis bahwa partai lain akan tertarik dengan usulan kami ini," kata ketua DPP PPP, M Romahurmuziy.
Bahkan, meski sebagai partai dengan basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU), PPP juga tak menutup kemungkinan untuk mengusulkan nama cawagub mendampingi cagub yang juga berasal dari NU. Misalnya, Saifullah Yusuf yang juga akan diusung oleh PKB.
Baginya, apabila pasangan kombinasi NU-NU tersebut direalisasikan, potensi keterpilihan tersebut tetap besar.
"Kita berkaca saja pada Pilpres tahun 2009 lalu. Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, presiden RI 2009-2014) yang memilih pak Boediono sebagai wakil ternyata terpilih kembali menjadi presiden. Padahal, beliau berdua berasal dari Jawa," kata pria yang juga akrab disapa Romi ini.
Keinginan PPP untuk mencalonkan wakil gubernur dari kader internal kemungkinan akan terbentur oleh partai lain.
PPP yang hanya memiliki lima kursi di DPRD Jatim, kalah daya tarik dibandingkan dengan partai lain yang diisukan juga bakal merapat ke PKB, yakni PDIP.
Sebab, di DPRD Jatim, PDIP memiliki lebih banyak kursi dengan 19 kursi.
Lalu, apa langkah yang akan ditempuh PPP menghadapi realita tersebut?
"Itu kan pertanyaan yang sifatnya kemungkinan nanti. Jadi, saya jawabnya ya nanti saja," pungkas Romi.