Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Terakhir Bripda Imam Gilang kepada Sang Pacar 15 Menit Sebelum Gugur: 'Yang'

Rohmat mengaku kaget dengan kabar meninggalnya keponakannya itu. Menurutnya kelurga mendapat kabar duka pada Kamis dini hari.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pesan Terakhir Bripda Imam Gilang kepada Sang Pacar 15 Menit Sebelum Gugur: 'Yang'
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Personel kepolisian membawa jenazah anggota Satuan Shabara Polda Metro Jaya Briptu (anumerta) Imam Gilang Adinata untuk mengikuti upacara pelepasan di Menteng Dalam, Jakarta, Kamis (25/5/2017). Briptu (anumerta) Imam Gilang Adinata yang menjadi salah satu dari tiga petugas kepolisian korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu pada (24/5/2017) akan dimakamkan di Klaten, Jawa Tengah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Setelah disalatkan, jenazah disemayamkan di rumah duka lalu dimakamkan di pemakaman Gedong Srago Gede, Mojayan, Klaten Tengah.

Pemakaman dilaksanakan secara dinas kepolisian.

Upacara pemakaman Br­iptu Anumerta Imam Gilang Adinata di Mak­am Gedong, Kampung Srago Gede, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis (25/5/2017)
Upacara pemakaman Br­iptu Anumerta Imam Gilang Adinata di Mak­am Gedong, Kampung Srago Gede, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis (25/5/2017) (Tribun Jogja/Angga Purnama)

Jenazah Gilang diberikan anugerah kenaikan pangkat menjadi Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata.

"Mempersembahkan jasad Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata kepada ibu pertiwi," kata inspektur upacara, Karo SDM Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Edi Murbowo diikuti suara tembakan.

Upacara diakhiri dengan penghormatan terakhir kepada jenazah. Prosesi berakhir pada pukul 18.00 WIB.

Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata sebelumnya merupakan anggota Subdit Kasum Sabhara Polda Metro Jaya.

Dia gugur saat bertugas mengamankan jalannya pawai obor yang melewati Terminal Kampung Melayu. Di saat bersamaan terjadi peristiwa bom bunuh diri di lokasi ia bertugas.

Berita Rekomendasi

Sempat Hubungi Pacar
Ening Wiyarti ibunda Bripda Imam Gilang tidak memiliki firasat apapun bahwa anaknya menjadi salah satu polisi yang gugur dalam teror bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Dia terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya saat Gilang hendak berangkat untuk bertugas.

"Saya tidak mendapat firasat apa-apa," ujarnya.

Ening mengatakan, Gilang menghubunginya melalui telepon pada Rabu malam sebelum bertugas.

Dia berpamitan untuk menjaga pengamanan pawai obor menjelang Ramadan di sekitar Kampung Melayu.

"Cuma nelepon, pamit kalau jaga pengamanan (pawai) obor jam 19.00, kemudian tahu-tahu ternyata anak saya jadi korban," kata dia.

Pacar Gilang, Dinda Venisita Verina, mengatakan, komunikasi terakhir dia dengan Gilang terjadi sekitar 15 menit sebelum ledakan bom Kampung Melayu melalui pesan WhatsApp.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas