Suka Duka Polisi Saat Razia Balapan Liar: Hadapi Bahaya hingga Diolok-olok
Begitu aparat datang, belasan penunggang sepeda motor yang biasa kebut-kebutan itu langsung kabur.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Tim gabungan polisi, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menggelar razia balapan liar, Sabtu (13/5/2017) malam hingga Minggu (14/5/2017) dini hari.
Namun, rencana razia yang digelar untuk menindak balapan liar yang biasa berlangsung saban malam Minggu di Jalan Sutan Syahrir, Pangkalan Bun, ibu kota Kotawaringin Barat itu sempat tercium oleh sebagian anak muda peserta balapan pliar.
Begitu aparat datang, belasan penunggang sepeda motor yang biasa memakai jalan protokol kompleks perkantoran pemerintah daerah untuk kebut-kebutan itu langsung kabur.
Akan tetapi, puluhan pengendara yang diduga biasa balapan liar masih bisa tertangkap. Dari 34 sepeda motor yang disita aparat, sebagian besar di antaranya merupakan kendaraan yang sudah dimodifikasi untuk ajang adu cepat. Polisi juga menangkap seorang pemuda yang diduga baru saja mengonsumsi narkoba.
Dalam operasi ini, aparat tak selalu mudah meringkus pengendara ugal-ugalan itu. Belasan di antaranya bahkan nekat menerobos hadangan aparat.
Sebagian dari mereka yang mencoba kabur juga sambil mengolok-olok aparat dengan memainkan suara kendaraannya.
Sebanyak lima pengendara di antaranya kemudian kabur ke areal kampus Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Borneo Cendekia Medika (BCM), karena terkejut setelah menyadari aparat ditempatkan di banyak titik jalan itu.
Lima pengendara itu kemudian meninggalkan kendaraannya di lingkungan kampus. Satu kendaraan disembunyikan di semak-semak, dua di balik sebuah gedung yang berbatasan langsung dengan tembok kampus.
Mulyanto, satpam yang bertugas di gerbang kampus tak langsung menyadari jika lima pengendara itu lari dari pencegatan aparat.
"Saya tadi sambil nonton tivi. Saya kaget ada ramai-ramai setelah motor itu lewat," ujarnya.
Menurut Kasatlantas Polres Kotawaringin Barat, AKP Asdini Pratama Putra, balapan liar yang berlangsung di Jalan Sutan Syahrir itu sangat meresahkan lingkungan sekitar.
"Apalagi di sekitar Jalan Sutan Syahrir itu ada rumah sakit, dan akses ke banyak kawasan pemukiman," kata dia.
Dia menambahkan, para pebalap liar itu tidak hanya berani melawan hadangan aparat, tapi juga mencaci dan melontarkan sumpah serapah ke polisi.
"Pernah kejadian begitu kita hadang, dibuka helmnya ternyata pengendaranya perempuan," tutur dia.
Sementara itu, dari seorang pemuda yang diduga habis mengonsumsi narkoba, diperoleh barang bukti berupa alat isap (bong), sisa lintingan yang sudah dibakar, dan bungkus plastik kecil yang diduga bekas wadah sabu-sabu. Kepada aparat di lapangan, pemuda yang mengaku bernama Riki, itu mengisap sabu pada sore harinya bersama temannya.