Bayi Prematur Ini Ditemukan Menangis di Tumpukan Sampah
Bayi tersebut sempat mengalami hipotermia atau kedinginan karena langsung ditempatkan di luar ruangan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Argawa
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Warga Penebel, Tabanan, Bali, dihebohkan penemuan bayi di tempat pembuangan sampah di dekat Pasar Penebel, Senin (29/5/2017) sekitar pukul 20.30 Wita.
Bayi malang itu berjenis kelamin laki-laki itu, beratnya hanya 2,2 kilogram dan lahir prematur dan tengah dirawat di Badan Rumah Sakit Umum (BRSUD) Tabanan.
Pihak rumah sakit saat ini masih melakukan perawatan intensif terhadap bayi mungil itu.
Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila, memperkirakan bayi tersebut berusia tujuh hingga delapan bulan saat baru dilahirkan.
"Kondisi organ lengkap. Cuma masih mengalami masalah pernapasan," kata Susila, Selasa (30/5/2017).
Bayi tersebut sempat mengalami hipotermia atau kedinginan karena langsung ditempatkan di luar ruangan.
Harusnya, bayi yang lahir prematur mendapatkan perawatan khusus pada ruang inkubator.
"Sekarang sudah kami tempatkan di inkubator dan harus steril," ujarnya.
Susila berharap berat badan si bayi terus bertambah, Ia menyebutkan, jika berat badan bayi sudah mencapai 2,5 kilogram baru bisa dikatakan kondisinya membaik.
Bayi mungil ini ditemukan oleh I Gusti Ayu Made Mariyanti (47) yang merupakan pedagang di Pasar Penebel dari Banjar Dinas Penebel Kelod, Desa/Kecamatan Penebel.
Dia diberitahu tahu oleh anaknya, bahwa ada suara tangis bayi di atas tumpukan sampah.
Mariyanti kemudian mendapati bayi menangis dalam kardus yang berisi kain batik warna coklat dan di atasnya ditutupi bantal.
Kardus dibungkus tas warna merah.
Karena merasa takut, Mariyanti mencari I Wayan Muliarta untuk membuka bungkusan dan mengambil bayi tersebut.