Pabrik Semen Rembang Rampung, Bahan Baku Didatangkan dari Tuban
Pembangunan fisik pabrik Semen Indonesia Rembang di Kecamatan Gunem, hampir 100 persen telah rampung.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro Roziki
TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - Pembangunan fisik pabrik Semen Indonesia Rembang di Kecamatan Gunem, hampir 100 persen telah rampung.
Pabrik semen milik Badan Usaha Milik Negara sudah mulai melakukan uji coba produksi sejak November 2016 silam.
"Pembangunan pabrik sudah selesai. Namun, untuk beroperasi resmi secara komersial kami menunggu rekomendasi dari tim kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," kata Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto, Jumat (2/6/2017).
Disampaikan, dalam tahap uji coba produksi pabrik Semen Indonesia Rembang tidak melakukan penambangan sendiri guna memperoleh bahan baku.
Selama masa uji coba bahan baku produksi didatangkan dari Tuban maupun membeli dari tambang yang ada di sekitar lokasi pabrik.
Ia berharap segera ada rekomendasi dari tim KLHS, sehingga pabrik bisa melakukan penambangan sendiri, serta melakukan produksi secara komersial.
"Mendatangkan bahan baku dari luar daerah, atau membeli bahan baku dari tambang di sekitar pabrik, tentu membuat ongkos produksi menjadi lebih mahal," ujar dia.
Dijelaskan lebih lanjut, semen hasil produksi selama masa uji coba tetap dikemas secara baik untuk kemudian dijual di pasar.
Hanya, hasil penjualan selama masa uji coba produksi tak dihitung sebagai revenue perusahaan, melainkan kembali masuk ke proyek.
"Kalau nanti sudah resmi beroperasi secara komersial, maka hasil penjualan dihitung sebagai reveneu perusahaan," jelas dia.
Terpisah, Kepala Proyek Semen Indonesia Rembang, Heru Indra Wijayanto, mengatakan selama tahap uji coba mulai November 2016-April 2017 menghasilkan 45.000 ton semen. Semua hasil produksi sudah habis dijual ke pasar.
"Bisa dibilang, saat ini kita hanya pemanasan mesin. Kapasitas produksi pabrik ini mencapai tiga juta ton per tahun," terang Heru,
Dia mengaku pihaknya mendatangkan bahan baku dari Tuban. Untuk selanjutnya, pabrik akan membeli bahan baku dari tambang di sekitar lokasi.
"Saat ini total terdapat 58 pertambangan di sekitar lokasi pabrik Semen Indonesia Rembang. Dari sejumlah itu, 18 di antaranya masuk kategori pertambangan skala besar," jelas dia.
Hingga kini Semen Indonesia Rembang belum diizinkan menambang bahan baku sendiri. Selain itu karena luasan area tambang yang diizinkan juga menyusut drastis usai direvisi.
Dari semula luasan area tambang yang mencapai lebih dari 500 hektare, menjadi hanya berkisar 293 hektare.
"Yang perlu ditekankan, area pabrik dan pertambangan Semen Indonesia Rembang itu masuk zona Rembang, bukan zona Kendeng seperti selama ini didengungkan sejumlah pihak," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.