Pengakuan Siswi Korban Pelecehan: Berteriak 3 Kali Sopir tak Berhenti, Akhirnya Lompat dari Angkot
Saat dua penumpang wanita turun, penumpang laki-laki tersebut melakukan pemerasan dan pelecehan seksual.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Siswi SMA bernama AN (16) menjadi korban pelecehan seksual di dalam angkutan kota (Angkot) sepulang dari sekolahnya, Sabtu (3/6/2017) lalu.
Untuk menghindari pelecahan tersebut AN (16) memilih loncat dari angkot CV Wampu Mini nomor 108 jurusan Padang Bulan-Pringgan-Gatot Subroto-Gaperta.
"Saya meloncat karena aku dipeluk dan dipegang-pegang sama penumpang lakI-laki dalam angkot itu," ujar AN di Mapolsek Medan Baru saat membuat pengaduan, Senin (5/6/2017)
Ia bercerita bahwa awalnya angkot ini mengerem mendadak, yang membuat dia terjatuh.
Saat dia bangkit dan duduk ke kursi penumpang laki-laki tersebut mendatanginya dan meminta uang Rp 5 ribu dan memeluknya langsung.
Saat dipeluk, AN menolak penumpang laki-laki tersebut dengan tasnya dan meminta sopir angkot berhenti.
Namun sampai tiga kali dia berteriak supaya angkotnya berhenti, sopir angkot tidak menghiraukan dan tetap melaju kencang.
"Saya juga gedor pintunya biar diberhentikan, tapi makin kencang mobilnya. Terus saya langsung loncat. Saat mau loncat itu, masih dipegang-pegangnya kakiku," ujar siswi SMA Swasta di Kota Medan ini.
Setelah meloncat, AN mengaku tidak sadarkan diri dan ditolong oleh warga yang ada di lokasi, kemudian menelpon orangtuanya untuk menjemputnya.
Awalnya Dimintai Uang Rp 5000
AN bercerita, saat menaiki Angkot sepulang sekolah ada tiga penumpang, dua penumpang wanita dan satu penumpang laki-laki.
Setelah kedua penumpang wanita turun, AN pun langsung dilecehkan penumpang laki-laki.
Karena takut, ia loncat saat angkot melintas di di Jalan Gatot Subroto, persisnya di depan RS Advent.
Siswi SMA berinisial AN mengalami pelecehan seksual dan pemerasan di angkutan kota (angkot).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.