Lansia di Kintamani Ini Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri
Pemeriksaan medis yang dilakukan petugas, ditemukan tanda - tanda umum korban bunuh diri dengan cara gantung diri
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Ni Lompeh (70), seperti pagi biasanya sibuk membuat sarapan untuk suaminya, I Nyoman Rata (73) yang tengah sakit.
Setelah mengurus suaminya, Lompeh pergi ke kebun, Selasa (6/6/2017) sehingga Rata seorang diri di dapur yang menjadi satu dengan kamarnya.
Pukul 10.30 Wita, Lompeh pulang dari kebun lalu menuju kamar.
Namun saat coba dibuka, ia mendapati kamar tidurnya dalam keadaan terkunci dari dalam.
Lompeh pun menggedor pintu kamar.
Baca: Cemburu, Pria Ini Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat Semoga Istriku Hidup Bahagia
“Menyadari kamar terkunci dari dalam, saksi langsung menggedor-gedor pintu. Namun tidak ada jawaban dari korban sehingga saksi memanggil cucunya, I Wayan Sanjaya (15) untuk mengintip kakeknya dari jendela,” ujar Kapolsek Kintamani, Kompol I Putu Gunawan.
Betapa kagetnya Sanjaya setelah mengiyakan permintaan neneknya.
Dari jendela, ia melihat sang kakek dalam keadaan tergantung, lidahnya menjulur.
Mereka berteriak minta tolong kepada tetangganya.
“Pihak keluarga juga langsung menghubungi Polsek Kintamani. Sesaat ketika petugas tiba di lokasi kejadian, bersama warga, petugas membantu menurunkan korban yang sudah dalam keadaan meninggal,” tutur Gunawan.
Baca: Diduga Frustasi Karena Penyakit Jonni Iskandar Gantung Diri
Berdasarkan pemeriksaan medis yang dilakukan petugas, ditemukan tanda - tanda umum korban bunuh diri dengan cara gantung diri seperti luka jerat pada leher, lidah menjulur, keluar sperma dari kemaluan, keluar kotoran dari anus.