Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ceceran Darah dan Gonggongan Anjing Ungkap Penemuan Jasad Ni Wayan Uyut

AA yang mengalami kebisuan sejak lahir ini juga sempat ditahan di Polsek Ubud lantaran mencuri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ceceran Darah dan Gonggongan Anjing Ungkap Penemuan Jasad Ni Wayan Uyut
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Jenazah Ni Wayan Uyut (75) yang tewas akibat dibunuh, Gianyar, Kamis (8/6/2017). TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA 

Mayat korban ditemukan pemilik ladang, Sudirta, saat akan memetik bunga semaga.

"Saat berada di ladang, Pak Sudirta curiga karena ada banyak bercak darah di tanah, dan anjingnya terus menggonggong. Saat dicek, ternyata di pinggir jurang ada kaki. Karena takut, ia pun melapor ke saya, lalu kami melapor ke polisi," ujar Kelian Banjar Marga Tengah, I Kade Dwi Wedhana.

Kapolsek Payangan, AKP Gede Hendrawan saat ditemui di TKP mengakui pelaku pembunuhan ini diduga cucu korban.

Baca: Tak Mudah Melacak Pembuat Situs Baladacintarizieq karena Dia Ada di Amerika

Pihaknya bersama Satreskrim Polres Gianyar sedang mencari AA, yang telah meninggalkan rumah sejak pukul 05.00 Wita.

Anak korban, I Wayan Putra Yasa, yang juga ayah kandung AA berharap polisi segera menangkap dan memproses AA secara hukum.

Sebab ia sudah kehabisan akal untuk membuat anaknya tersebut jera.

Berita Rekomendasi

"Kami sangat berharap, polisi bisa segera menangkap anak saya. Saya menduga anak saya pelakunya, dan ini karena uang. Anak saya sering minta uang sama ibu saya. Mungkin karena tidak dikasih, ia melakukan perbuatan ini," ujar Yasa dengan suara parau.

Kelian Banjar Marga Tengah, I Kade Dwi Wedhana mengatakan, jenazah korban dikuburkan malam itu juga.

Setelah proses pemakaman selesai, pihaknya akan merapatkan semua warga untuk membahas ritual mecaru.

Sebab, menurut dia, kasus ini telah membuat kawasan Banjar Marga Tengah menjadi leteh (kotor secara niskala).

Terkait biaya pecaruan, diperkirakan akan ditanggung keluarga dan dibantu krama banjar.

Sebab ini merupakan musibah yang tidak dikehendaki semua pihak.

"Setelah penguburan, akan dibahan ritual pecaruan untuk mengembalikan kesucian banjar," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas