Reaksi Wali Kota Risma Saat Tahu Begal dengan Modus Pocong Hantui Warga Surabaya
Maraknya begal modus baru dengan menyamar sebagai hantu pocong turut meresahkan warga Kota Surabaya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Maraknya begal modus baru dengan menyamar sebagai hantu pocong turut meresahkan warga Kota Surabaya. Salah satunya seperti terjadi di Wonorejo.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkejut ada modus begal semacam ini. Terlebih di saat momen Ramadaan seperti saat ini.
"Lho mosok? Kok ada sih begal model begitu? Onok-onok wae rek," katanya, Jumat (9/6/2017).
Ia juga sempat mendengar bahwa modus begal berkedok pocong itu sempat viral di media sosial. Modus begal itu memasang guling yang diikat seperti hantu pocong.
Pelaku mengincar barang milik korban yang kaget lantaran ditakuti pocong. Barang itu lalu dibawa oleh pelaku begal modus pocong tersebut.
Diketahui, sudah ada satu orang korban akibat begal modus baru tersebut. Namun justru itu memantik emosi Risma.
"Kita nggak boleh ngomong korbannya baru satu. Walau bagaimana pun satu orang itu juga manusia. Juga punya keluarga, keluarganya orang," tegas Risma.
Di momen Ramadan dan jelang lebaran ini ia meminta semua elemen penjaga keamanan untuk berkoordinasi menjaga kondusivitas Kota Surabaya.
"Saya minta warga Surabaya untuk menjaga keamanan. RT/RW juga kita ada edaran untuk siskamling," kata Risma.
Ia meminta warga untuk cek keamanan rumah, pencurian dan keamanan termasuk keamanan listrik.
Termasuk nanti kalau sudah dekat dengan lebaran. Ia meminta untuk tetap memperhatikan keamanan.
Kalau bisa, ia meminta kunci rumah dititipkan ke tetangga. Sebab beberapa tahun yang lalu ada kejadian rumah tidak bisa dibuka saat menyelamatkan kebakaran.
Akhirnya kaca rumahnya dipecah oleh tim pemadam kebakaran.
"Makanya kalau bisa dititilkan kuncinya ke tetangga kanan kiri. Kabel, kompor, semua dilepas saja," ujarnya.