Bermodal Paralon Bekas, Toto Buka Usaha Miniatur Kapal dan Kereta Api
Anda hobi mengoleksi miniatur kapal atau kereta api? Miniatur kapal dan kereta api dari kayu, besi, atau bambu ini dijual dengan harga murah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius.
TRIBUNNEWS.COM, BANJAR - Anda hobi mengoleksi miniatur kapal atau kereta api? Miniatur kapal dan kereta api dari kayu, besi, atau bambu ini dijual dengan harga murah.
Toto Rizaldi (25), pemuda asal di Kota Banjar, Jawa Barat, ini hampir empat tahun terjun menjadi pengrajin miniatur kapal dan kereta api dari kayu, besi, atau bambu.
"Saya memang menjual miniatur kapal dan kereta api menerapkan harga murah, jika dibandingkan pengrajin lain. Selisih harganya berkisar antara Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta," ujar Toto kepada Tribun Jabar di workshopnya pada Minggu (11/6/2017).
Jika miniatur kapal pesiar di pengrajin lain dijual sekitar Rp 5 juta, Toto dapat menjual miniatur kapal pesiar sekitar Rp 3 juta.
Toto mengatakan harga miniaturnya murah karena bahan baku yang digunakan tidak ia beli, melainkan limbah tak terpakai dari sekitar Kota Banjar.
Ia hanya membuka toko kecil bekas warung mendiang ibunya untuk memajang miniatur kapal dan kereta apinya. Di toko tersebut hanya ada dua lemari atau rak untuk memajang karyanya.
Toko Toto beralamat di Jalan Prof Ir Sutami Procit, Kampung Ciaren, RT 29 RW 13, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat.
Dari Kota Bandung menuju Kota Banjar dapat ditempuh perjalanan sekira empat jam jika menggunakan kereta api.
Toto memakai bahan baku dari limbah karena kekurangan modal. Ketimbang harus membeli bahan baku yang baru ia menggunakan bahan limbah.
Untuk pembuatan satu miniatur kapal atau kereta api, Toto hanya mengeluarkan modal untuk lem, cat, dan kain sebagai layar miniatur kapal saja.
Proses pembuatannya hanya menggunakan mesin sederhana yang terletak di depan rumahnya dan disimpan di bawah kios yang menggunakan terpal saja.
"Saya tidak seperti pengrajin lain, mesin-mesin yang saya gunakan cukup sederhana, karena belum memiliki modal untuk membeli mesin yang bagus," tambah Toto.
Bisa menjadi pengrajin miniatur kapal dan kereta api seperti sekarang yang digelutinya berawal dari ketidaksengajaan.
Sekitar 2012 saat ayahnya sedang memperbaiki toilet rumah ia menemukan pipa paralon tidak terpakai. Dari pipa itulah ia membuat miniatur kapal pertama.
"Setelah membuat miniatur kapal pertama saya senang karena banyak teman yang memuji dan memberi semangat," beber Toto.
Lama kelamaan, Toto Rizaldi mulai serius menekuni menjadi pengrajin miniatur, dan meniru semirip mungkin kapal yang asli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.