Segini Uang Promosi dan Mutasi Jabatan yang Dipatok Bupati Sri Hartini
Uang syukuran yang diminta Bupati nonaktif Klaten Sri Hartini untuk mutasi dan promosi jabatan dibenarkan dua anak buahnya.
Editor: Y Gustaman
Hal ini dikarenakan Suramlan memiliki banyak pengalaman menjadi kepala sekolah dan Kasie SMP.
"Saya minta Suramlan mengusahakan uang syukuran. Selain itu Suramlan mendatangi ruangan saya untuk mencarikan pinjaman. Suramlan juga sampai datang ke rumah saya," Bambang menegaskan.
Untuk mengupayakan pinjaman, lanjut dia, Suramlan mengusahakan mencarikan pinjaman ke Dandy Ivan Chory. Selama ini Dandy sering membantu di Dinas Pendidikan.
"Saya sampaikan ke Dandy, Suramlan akan menjadi Kabid dananya kurang. Kemudian Dandy mengusahakan dulu," ujar Bambang.
Ia mengatakan pertama Dandy meminjami uangnya sebesar Rp 50 juta. Uang tersebut langsung diserahkan ke rumah Dinas Bupati.
"Lalu saya bilang ini uang syukuran Suramlan untuk dipromosikan menjadi Kabid," ujar dia.
Selanjutnya, Suramlan mengusahakan uang Rp 50 juta dan diserahkan ke ruangannya. Uang tersebut diserahkan lagi ke rumah dinas.
"Tanggal 29 Desember memberikan kembali Rp 100 di halaman kantor. Uang ditaruh di laci kantor. Hari Jumat ada jalan sehat kami ditelepon beberapa kali ajudan Bupati dan Kabid mutasi BKD diminta menghadap ibu di rumah dinas," aku Bambang.
Selain Suramlan, kata dia, ada tiga orang di Dinas Pendidikan yang dipromosikannya. Ia juga mempromosikan guru-guru untuk menjadi kepala sekolah maupun mutasi.
"Saya mencarikan sekolah yang kosong untuk dicarikan guru-guru yang berkompeten menjadi kepala SMP. Mereka juga diminta uang syukuran. Besarannya dipatok Rp 80 juta. Kalau mutasi Rp 30 juta," ujar dia.
Ia menuturkan uang yang terkumpul untuk mutasi dan promosi sebesar Rp 1,625 Miliar. Uang tersebut diserahkan secara bersama-sama.
"Uang tersebut dijadikan satu diantar ke rumah dinas Bupati. Uang tersebut diserahkan langsung ke Bupati. Waktu itu ibu mau rapat ke Solo, uang langsung diserahkan," Bambang menegaskan.