Bulan Puasa, Tempat Prostitusi Berkedok Warung Kopi Masih Tetap Layani Tamu
Praktik prostitusi di jalur II Samarinda-Tenggarong ternyata masih beroperasi.
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Praktik prostitusi di jalur II Samarinda-Tenggarong ternyata masih beroperasi.
Bahkan di bulan ramadhan ini, tempat prostitusi berkedok warung kopi atau yang kerap disebut dengan warung kopi pangku itu masih tetap buka melayani tamu.
Dari pantauan dan penelusuran TRIBUNKALTIM.CO, di sepanjang pinggir jalan penghubung Samarinda-Tenggarong, terdapat lebih dari 10 warung yang masih buka terang-terangan.
Padahal, sebelum masuk bulan puasa silam, aparat gabungan dari Satpol PP Kota Samarinda, bersama Satpol PP Kutai Kartanagera, beserta aparat kepolisian, telah melakukan penertiban.
Ketika masuk ke warung tersebut, pengunjung akan langsung di tawari layanan pijat plus dengan tarif Rp 200 ribu per jam.
Di salah satu warung yang masih masuk kawasan Samarinda ini misalnya, terdapat dua wanita yang standby di warung itu yang siap melayani tamunya.
"Kalau mau pijat tarifnya Rp 200 ribu, pijat seluruh badan, kami ada tiga kamar di sini," Ucap wanita yang mengaku bernama Tia itu, Rabu (14/6/2017).
Lalu, wanita asal Malang itu menjelaskan, dirinya dan warung-warung lain tidak pernah tutup, kendati dalam bulan puasa.
Ppasalnya selama bulan puasa ini tetap saja ada pelanggan yang datang untuk menggunakan jasanya.
"Hanya diawal puasa saja agak sepi, tapi selanjutnya ada saja pelanggan, tapi malam ini belum ada," tuturnya.
Ditanya tentang aktivitas aparat dalam melalukan razia, dirinya yang berasal dari lokalisasi simpang Kitadin itu mengaku, selama ini belum ada razia, terakhir penertiban dilakukan sebelum puasa.
"Biasanya kalau ada razia, kita diberitahu kok, tapi kalau yang tidak tahu, ya tetap diangkut," tuturnya yang mengaku bakal mudik ke kampung asalnya itu.
Sementara itu, wanita lain yang mengaku bernama Putri menjelaskan, selain melayani tamu di tempat yang telah disediakannya, dirinya mengaku dapat dibawa keluar oleh pelanggannya, asalkan bayaran dan tipsnya cocok.
"Kalau mau pijat saja boleh, kalau mau lebih juga bisa. Saya mau di bawa keluar juga boleh, asal harganya cocok," ucapnya menggoda. (*)