Rampok Komplotan Lampung Penembak Davidson Tiga Bulan Sikat Rp 1,5 Miliar
Rampok komplotan Lampung yang menembak Davidson Tantono selama tiga bulan beroperasi di 23 lokasi sudah mengantongi Rp 1,5 miliar.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Personel Polda Metro Jaya menangkap Safril bersama dua temannya NZR dan RCL di Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Ketiganya merupakan komplotan perampok yang sudah beraksi di 23 lokasi di Jakarta dan sekitarnya.
Para pelaku merupakan kelompok Lampung yang beranggotakan 10 orang. Dari 10 perampok, total sudah tujuh komplotan yang digulung dan terakhir Safril dan dua temannya di Banyuwangi.
Safril merupakan otak atau kapten kelompok ini dan terakhir merampok dan menembak mati Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (8/6/2017). Saat itu Davidson baru saja mengambil uang di bank senilai Rp 300 juta.
"Ketiganya kami tangkap di Banyuwangi sebelum kabur ke Bali. SFL merupakan otak perampokan di 23 TKP atau sering disebut kapten," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho, di kamar jenazah RSUP Dr Soetomo Surabaya, Selasa (20/6/2017).
Menurut Rudy setelah ditangkap di Banyuwangi petugas membawa Safril dan rekannya ke Jalan Raya Arteri Porong, Sidoarjo.
Safri mengaku pistol rakitan yang dipakai menembak mati Davidson dibuang di sungai dekat Jalan Alteri.
"Saat turun untuk menunjukkan di mana lokasi dibuangnya senjata, SFL berusaha mengambil senjata api anggota. Kemudian terjadi saling tarik menarik dan akhirnya kami berikan tindakan tegas," tutur Rudy.
Sepak terjang komplotan Safri ini cukup sadis. Dia tak segan menembak mati korban yang melawan.
Safril dkk ini sedikitnya sudah berkaksi di 23 lokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mulai dari Cikarang, Bogor, Bekasi, Tanggerang dan tempat lainnya.
"Sebanyak 23 TKP itu dilakukan hanya dalam waktu April sampai Juni 2017. Selama itu, kelompok ini mengumpulkan uang kejahatan sebanyak Rp 1,5 miliar," terang Rudy.