Ekspedisi Pengiriman Ratusan Motor Bodong Dibongkar
Ekspedisi yang dibongkar, yakni Planet Trans yang beralamat di Jl Demak Timur Surabaya dan biasa mengirim motor ke Bima
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
Anwar Nurdin, kata Iqbal membeli motor dengan harga di bawah harga pasar atau normal.
Motor-motor tersebut dibeli dari dua tersangka lainnya, yakni Muhammad alias Bimat dan Rahmat Sutiyo.
Baca: Polsek Cilandak Sita Lima Unit Sepeda Motor Bodong
Warga asal Tanjungsari, Sidoarjo dan Terungwetan, Krian, Sidoarjo membeli motor dengan harga murah dari seseorang.
"Bahkan, Rahmat membeli motor dengan harga murah dari seseorang dengan cara beli online," tutur Iqbal.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Anwar Nurdin sudah beroperasi membeli motor bodong dengan harga murah dan mengirim ke Bima, NTB sejak Januari 2017.
Dia sudah mengirimkan motor bodong tanpa BPKB, STNK atau surat-surat lainnya ke Bima sebanyak 390 motor dalam kirun sekitar 6 bulan.
"Dalam satu minggu, tersangka Anwar Nurdin bisa membeli dua sampai tiga motor. Harganya bervariasi, ada yang Rp 4 juta dan ada Rp 5 juta. Padahal motornya masih cukup bagus," tutur mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Baca: Banyak Beredar Motor Bodong di Pulau Tidung
Dari hasil kejahatan yang dilakukan, lanjut Iqbal, tersangka Anwar Nurdin bisa mendapat keuntungan minimal Rp 7,5 juta dalam satu minggunya.
Kaus ini, kata Iqbal, pihaknya terus akan mendalami dan mengembangkan, Guna menemukan siapa dan jaringan mana yang bermain dalam tindak kejahatan curanmor ini.
"Kami minta Kasat Reskrim Polretabes (AKBP SHinto Silitonga) membeck-up kasus ini. Kemudian, kami juga akan berkordinasi dengan Direskrimum Polda Jatim dan Polda NTB," cetus Iqbal.
Saat ini, polisi sedang memburu ZA, BY, HR, MR, TM dan DR.
Mereka itu diduga merupakan jaringan dari pencurian motor yang dijual ke tersangka Anwar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.