Kisah Montir Jaga di Tol Darurat Pemalang-Batang, Hanya Pulang ke Rumah Ganti Baju
Mereka "ditugaskan" khusus oleh Polres Pekalongan untuk melayani pemudik yang mengalami kerusakan kendaraan di ruas tol darurat itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - "Ambilin kunci inggris," teriak seorang pria di bawah kolong mobil di rest area Bojong, tol darurat Pemalang-Batang, kemarin.
Seorang rekannya sigap membuka boks yang terpasang di motor.
Motor ini memang dimodifikasi khusus agar bisa membawa barang di dalam boks.
Meski panas terik saat itu tak menyurutkan semangat Imam Asrofi dan rekannya, Riza Septiadi melayani para pemudik.
Mereka "ditugaskan" khusus oleh Polres Pekalongan untuk melayani pemudik yang mengalami kerusakan kendaraan di ruas tol darurat itu.
Sejak H-10, kedua pemuda yang memang bekerja sebagai montir ini "standby" di jalur tol darurat.
Sehari hari, kedua pemuda ini bekerja sebagai mekanik di bengkel mobil milik pamannya.
"Kerja di bengkel pak de (paman), bengkelnya di Sragi," kata Imam kepada Tribun Jateng.
Tak hanya panas yang tidak dipedulikan kedua pemuda ini, tetesan oli yang membuat baju dan tangannya kotor.
Penampilan keduanya memang beda dengan pemudik atau petugas yang ada di rest area Bojong.
"Namanya mekanik ya pasti kotor begini mas," katanya.
Menggunakan sepeda motor khusus yang diberikan oleh Polres Pekalongan, Imam dan rekannya menunggu panggilan dari petugas yang mendapat laporan pemudik mengalani kerusakan kendaraan.
Tak yanya kerusakan kendaraan pemudik di rest area, tapi pemudik yang mengalami kerusakan sebelum rest area pun dilayani.