Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sedikit Cerita Juru Parkir Tentang Akil Mochtar di Lapas Sukamiskin

Hidup di balik Lapas Sukamiskin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar kerap membagi rezeki ke pria ini.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Sedikit Cerita Juru Parkir Tentang Akil Mochtar di Lapas Sukamiskin
Tribun Jabar/Ery Candra
Engkus Kuswara di Lapas Sukamiskin, Bandung, Minggu (25/6/2017). TRIBUN JABAR/ERY CANDRA 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Engkus Kuswara (54) atau karib disapa Abah mengais rezeki sebagai tukang parkir di depan Lapas Sukamiskin, Kota Bandung.

Ia adalah mantan narapidana di Lapas Sukamiskin, masuk pada 2013. Setelah bebas pada 2015, Abah kesulitan mencari pekerjaan.

"Saya pontang panting mencari kerja tidak ada yang menerima," kata Abah kepada Tribun Jabar di Lapas Sukamiskin, Minggu (25/6/2017).

Sekadar melamar sebagai buruh bangunan saja ia ditolak mentah.

"Bingung, anak saya lagi sekolah. Cari uang di mana ya. Cari kerja bangunan tidak diterima karena kasihan tangannya begini," kata ayah lima anak ini.

Abah punya sedikit kelainan pada jemari tangan kirinya. Satu kali ia pernah melamar jadi satpam juga tidak diterima karena sudah penuh.

Berita Rekomendasi

Karena merasa bingung, ia kembali ke Lapas Sukamiskin tapi bukan sebagai narapidana. Ia berbicara dengan petugas pengawas kebersihan di lapas itu.

Abah mengaku tak punya pekerjaan dan meminta menjadi jadi tukang parkir di Lapas Sukamiskin.

"Saya diizinkan tetapi tidak dapat gaji, sistemnya hasil dibagi dua. Sampai sekarang masih bagi hasil," ujar dia.

Sejak itu hari-harinya dihabiskan di lahan parkir, mengenakan rompi warna kuning dan pluit. 

"Dari jam enam pagi saya di sini, sampai habis motor di sini baru balik. Alhamdulillah, sudah dua tahun di sini," ia bersyukur.

Perjalanan pergi dan pulang dari Cicalengka-Lapas Sukamiskin ia tempuh berganti-berganti kendaraan angkutan umum.

"Tidak bisa beli motor, parkiran paling dapat berapa sehari. Naik tiga kali angkot, naik kereta, dan ojek pulang dari sini. Kalo enggak pulang kasihan sama anak di rumah," katanya.

Abah mengaku satu anak perempuannya sulit mencari kerja karena punya cacat jemari sepertinya.

Selama menjaga parkiran di Lapas Sukamiskin, ia mengantong hasil lebih banyak tiap Sabtu.

"Banyak kunjungan keluarga (narapidana). Dari jam sembilan pagi sampai jam empat sore," beber Abah.

Sebelum masuk penjara, Abah pernah bekerja sebagai cleaning service di perguruan tinggi swasta di Bandung sejak 1981. 

Di tempat kerjanya itu, ia terjerat kasus yang tak ingin ia ceritakan lagi.

Selama di Lapas Sukamiskin Abah mengaku cukup mengenal para pejabat yang terjerat kasus korupsi.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar satu di antara yang paling dekat dengan Abah. 

"Yang paling enak mengobrol, menurut saya, sama Pak Akil Mochtar. Ngobrolnya apa saja, kadang Pak Akil memberikan uang untuk membantu anak saya sekolah yang SMK," kenang Abah.

Akil Mochtar adalah mantan ketua MK yang divonis penjara seumur hidup.

Pada Oktober 2013, ia tertangkap tangan oleh penyidik KPK saat melakukan transaksi suap penanganan perkara sengketa Pilkada Lebak, Banten dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Ia juga ditetapkan sebagai tersangka pada tindak pidana pencucian uang.

Pada 2015, Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi yang diajukan Akil Mochtar

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas