Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenazah Warga Aceh di Malaysia Terancam Tidak Bisa Dipulangkan

Saat ini jenazah masih disemayamkan di Hospital Gua Musang Bandar Baru Kelantan Malaysia dan dijaga oleh pihak rumah sakit dan pihak keluarga

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jenazah Warga Aceh di Malaysia Terancam Tidak Bisa Dipulangkan
Istimewa
Direktur Gerakan Aceh Nusantara (GAN), Ikhsan Nurdin (paling kanan) menyerahkan donasi dari lembaga yang dipimpinnya serta sumbangan Haji Uma (Anggota DPD asal Aceh) kepada keluarga Abdul Salam yang meninggal karena sakit di Malaysia, Jumat (23/6/2017) malam. Bantuan tersebut diserahkan Senin, (26/6/2017) di rumah almarhum di Gampong Lhok Meureubo, Langkahan, Aceh Utara. 

Dari sumbangan tersebut, katanya, sudah terkumpul RM 2.500.

Jadi, masih kurang RM 4.000 lagi, mengingat total dana yang diperlukan untuk pemulangan jenazah dari Malaysia ke Aceh Utara adalah RM 6.500.

Setelah donasi tersebut terkumpul, termasuk RM 1.000 dari komunitas Aceh di Malaysia, lalu diserahkan Ikhsan Nurdin kepada keluarga almarhum Abdul Salam pada Senin, 26 Juni 2017.

Kedatangan Ikhsan Nurdin disambut langsung oleh keluarga almarhum, Tgk Imum, keuchik, dan sejumlah warga Gampong Lhok Meureubo, Langkahan,  Aceh Utara.

Menurut Direktur GAN itu, keluarga almarhum sangat mengharapkan jenazah bisa dipulangkan secepatnya.

Namun, menurut informasi Ibrahim, adik almarhum, jenazah akan diterbangkan pada Rabu, 28 Juni 2017 dan direncanakan mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.

Ibrahim menginformasikan kepada Ikhsan Nurdin, pihak keluarga saat ini sedang mengumpulkan biaya untuk pemulangan jenazah, mengingat dana yang terkumpul masih kurang  RM 4.000 lagi.

Berita Rekomendasi

Selain itu, pihak keluarga sangat mengharapkan bantuan dari Pemkab Aceh Utara dan donatur lainnya untuk membantu biaya pemulangan jenazah, karena  jika sampai besok tidak mencukupi, jenazah tidak bisa dipulangkan.

"Uluran dan bantuan semua sangat diperlukan. Kita minta bantuan KBRI dan Community Aceh dan seluruh masyarakat di perantauan untuk biaya pemulangan Abdul Salam," kata Ikhsan Nurdin.

Ia tambahkan, pengiriman jenazah diurus oleh pihak Polis Malaysia, karena tidak ada keluarga dan kerabat di sana, sedangkan rekan almarhum tidak ada yang mempunyai visa.

Abdul Salam meninggalkan seorang istri, Yusnidar, dan enam orang anak, yakni Yanti (18), Muhsal (15), Diana (12), Muhammad (10), Mona (7), dan Mita Amalia (3).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas