Kawah Sileri Kerap Meletus, Sudah Terpantau Sejak 1939
Bukan kali ini saja kawah Sileri di Dieng meletus. Berikut aktivitas letusan kawah Sileri menurut data BNPB.
Penulis: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, DIENG - Letusan kawah Sileri di kompleks Gunung Dieng di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Minggu (2/7/2017), memakan empat korban luka.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, menjelaskan kawah Sileri memiliki bentuk unik berupa kepundan datar dan bukan kali ini saja meletus.
"Kawah Sileri merupakan kawah yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali yang sempat tercatat adalah tahun 1939, 1944, 1964, 1984, 2003, 2009," ujar Sutopo dalam keterangan resminya.
Dikatakan Sutopo, permukaan air di kawah ini mencapai 4 hektare. Permukaan air kawah yang selalu mendidih terus mengalir ke permukaan yang lebih rendah.
"Hingga saat ini status Gunung Dieng masih normal aktif. Belum ada kenaikan status terkait peningkatan aktivitas gunung dan letusan yang terjadi pada siang ini," ungkap Sutopo.
Menyusul letusan kawah Sileri, salah satu objek wisata di Dieng ini sementara ditutup. Pengunjung dan warga sudah diminta menjauh dan meninggalkan lokasi.
Letusan kawah Sileri disertai dengan material lahar dingin, lumpur dan asap hingga mencapai 50 meter sehingga mengenai wisatawan yang saat itu berada di sekitar Kawah Sileri.
Menurut Sutopo, tipe letusan adalah freatik yaitu letusan gas atau embusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan.
Laporan sementara BPBD Banjarnegara, saat terjadi letusan terdapat 17 orang pengunjung atau wisatawan. Sebanyak 4 orang menderita luka-luka dan dirawat di Puskesmas I Batur.
Tidak ada korban jiwa meninggal dunia. Sementara 17 orang yang berada di Kawah Sileri adalah:
1. Sdr. Mirotun (30), alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
2. Sdri. Ayu Nur Aeni (10) alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
3. Sdri. Muzaefah (32) alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
4. Sdri. Haromi (55) alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
5. Sdri. Heti Handayani (13) alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
6. Sdri. Nur Holisoh (24) alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
7. Sdri. Zulfa Yanti (9) alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
8. Sdr. Badru Utamam (37), alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan luka lecet di kaki.
9. Sdr. Moh Fidsa Aswa Muzafar (2) alamat Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan luka lecet di atas telinga sebelah kiri dan lengan kanan.
10. Sdr. Muh Zahromi (50) Desa Sabrang Kec. Peninggaran Kab. Pekalongan tidak ada luka (hanya terkena lumpur).
11. Sdr. Mutamimah (31), swasta, alamat sda, tdk ada luka.
12. Sdri. Siti Hudifah (30) alamat sda, tdk ada luka.
13. Sdri. Muainah, 44 th, islam, alamat Ds. Kauman Rt Kec. Peninggaran Pekalongan luka yg dialami patah tertutup lengan sebelah kiri (akan dirujuk ke Pekalongan).
14. Sdri. Toyibah, 50 th, alamat sda, tdk ada luka / kaget.
15. Sdri. Nurbaiti, 12 th, alamat sda, tidak ada luka /kaget.
16. Sdri. Cucu Nofalia, 26 th,alamat sda, luka tdk ada / sesak napas.
17. Sdri. Ika Setiyani, 25 th, alamat sda, luka sobek dikepala belakang sebelah kiri.