Tiga Purnawirawan TNI Dijagokan Pimpin Jabar
Menurut Rusdy tiga kandidàt cagub purnawirawan TNI tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jengah dengan kepemimpinan sipil yang mencla-mencle dan kerap ingkar terhadap janji politiknya, masyarakat Jawa Barat (Jabar) mulai mencari figure alternatif untuk menjadi orang nomor satu di Jabar.
Mereka pun bersepakat memberi keaempatan kepada tiga figur Jenderal TNI yang sudah teruji kemampuannya untuk memimpin Jàbar, yakni TB Hasanudin, Iwan Sulandjana dan Tatang Zaenudin.
"Menarik membahas kepemimpinan militer di tengah hiruk pikuk sipil yang dianggap kurang mampu memimpin sehingga lahir generasi teroris dari banyak daerah di Jabar," ujar pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Rusdy Setiawan Putra, Minggu (2/6/2017).
Menurut Rusdy tiga kandidàt cagub purnawirawan TNI tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Yang pertàma, kata Rusdy, Mayor Jendral (Mayjen) TNI (Purn.) H Iwan Ridwan Sulandjana. Sebagai putra Jabar yang lahir di Bogor, ia berulangkali masuk dalam bursa cagub Jabar. Namun, pria kelahiran 1951 kerap gagal nyaloñ lantaran urung dapat tiket.
"Iwan merupakan seorang politikus sejati. Kendati menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Baratperiode 2012-2017, ia tetap tunduk dan patuh terhadap keputusan partai," tuturnya.
Karirnya di militer pun, kata Rusdy, cukup moncer. Anggota Militer TNI-AD itu pernah menjabat Danrem 072/Pamungkas dan Pangdam III/Siliwangi.
"Jabatan terakhirnya adalah sebagai Asisten Operasi KSAD. ia pensiun pada tahun 2007," katanya.
Selanjutnya, kata Rusdy, Mayjen TNI Tubagus Hasanuddin. Ia adalah seorang mantan perwira tinggi TNI-AD yang sejak 1 Oktober 2014 mengemban amanat sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.
Pria kelàhiran Majalengka, 8 September 1952 itu krap kritis terhadap setiap penyimpangan dalam tubuh TNI.
"Kekritisannya itu membuat namanya diperhitungkan untuk maju memimpin Jabar," katanya.
Terlahir, kata Rusdy, merupakan sosok kuda hitam yang dapat menjungkalkan dua seniornya dalam gelanggang politik Pilgub Jabar. Yakni Mayjen TNI Tatang Zaenudin. Keberhasilannya mengatasi bencana alam kecelakaan yang terjadi di Tanah Air membawanya pada popularitas.
"Yang lebih mendongkrak popularitas Tatang adalah waktu mantan Deputi Operasi Basarnas itu memimpin operasi penemuan bangkai Air Asia. Dan, itu masih terekam dalam benak masyarakat Jabar," katanya.
Pria kelahiran Cianjur itu, kata Rusdy, memang tidak memiliki partai. Namun, dukungan ormas dan aktivis di Jabar akan mempermudahnya meraih tiket menuju Pilgub Jabar.
”Saya kira para senior Tatang harus legowo jika juniornya didaulat menjadi cagub," tandasnya.