Laporan Wartawan Tribun Timur, Muslimin Emba

TRIBUNNEWS.COM, TAMALATEA - Pembongkar kuburan Silvia binti Musakkir, di Kampung Beru, Desa Bontosunggu, Tamalatea, Jeneponto, belum diketahui polisi.

"Kita belum tahu pelakunya siapa dan pihak keluarga korban juga tidak melaporkan secara resmi ke kami dengan alasan tidak ingin kejadian itu terlalu terlalu diumbar, karena katanya cukup disabarkan saja," kata Kapolsek Tamalatea AKP Syahrul, Senin (3/7/2017).

Namun demikian, pihaknya mengaku akan tetap memantau perkembangan informasi terkait peristiwa itu.

"Kita tetap pantau perkembangannya, karena takutnya, kejadian serupa terjadi di tempat lain, jadi kita bisa telusuri atas kejadian sebelumnya," ujar Syahrul.

Polisi memastikan kondisi mayat dalam keadaan utuh.

"Saya panggil yang mandikan jenazahnya dan yang menurunkan ke kubur, katanya, posisi mayat tetap saat diturunkan dan tak ada yang hilang semua utuh," tutur dia.

Dari hasil pengecekan tersebut, mantan Kapolsek Kelara itu menduga motif pembokaran kuburan korban kecelakaan itu motifnya bukan ekonomi.

"Dibilang motif ekonomi sudah tak mungkin karena tak ada sama sekali nilai ekonomi pada mayat tersebut. Kemungkinannya itu motif lain," tutur dia.

Syahrul enggan menyebut secara detail motif lain yang dimaksud.

Pada Minggu (03/07/2017) pagi, warga sekitar kuburan geger karena liang kubur gadis yang meninggal akibat kecelakaan beberapa hari lalu itu dibongkar.

Lokasi kuburan hanya sekitar 20 meter di belakang rumah keluarga almarhum Silvia dan berjarak seratus meter dari pekuburan kampung setempat.