Dua Bulan Beraksi Sindikat Pencuri Modus Ganjal Kartu ATM Ini Raup Uang Hingga Ratusan Juta.
Saat beraksi pelaku bermodal tusuk gigi, nomor call center palsu yang ditempel di ruang mesin ATM yang pada umumnya berada di SPBU
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dua bulan beroperasi sindikat pencurian dengan modus ganjal kartu ATM ini setidaknya sudah menilap uang korbannya hingga ratusan juga.
Wajar jika usai melakukan aksinya sindikat ini bisa bermewah-mewah dengan menginap disalah satu hotel berkelas di Pekanbaru.
Kawanan ini juga sudah memiliki mobil dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Modalnya hanya tusuk gigi, nomor call center palsu yang ditempel di ruang mesin ATM yang pada umumnya berada di SPBU.
"Pakaian mereka terbilang necis. Jadi korban pun tidak mengira jika mereka ini sindikat pencurian," terang Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto disela-sela ekspose tersangka dan barang bukti dihalaman Mapolresta Pekanbaru Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru, Selasa (11/7/2017).
Dikatakan Susanto dari pengungkapan tersebut disita sebanyak 27 lembar kartu ATM dari berbagai bank.
"Pelaku ini sudah beraksi sebanyak 21 lokasi di wilayah hukum Kota Pekanbaru," terang Susanto.
Dalam satu hari pelaku bisa beraksi empat sampai enam kali dan beraksi di wilayah yang disisir yakni di Tampan, Kota, Tenayan Raya.
"Mesin ATM yang ada di SPBU. Biasanya itu yang ditargetkan pelaku," terang Susanto.
Dari jumlah kerugian ada yang mencapai Rp 175 juta, puluhan juta.
"Jadi bervariasi. Pelaku ini akan menguras uang dalam saldo pelaku setelah mendapatkan kartu ATM dan nomor pin. Mereka sengaja beraksi Sabtu dan Minggu karena pihak bank baru bisa dikonfirmasi pada hari senin," ungkap Susanto.
Sindikat ini juga melengkapi diri dengan aif softgun dan atribut penegak hukum sebagai upaya melakukan perlawanan jika nanti ditangkap.
Namun polisi yang sudah melakukan penyelidikan dari beberapa laporan korban berhasil mengungkap kejahatan sindikat ini.
Tiga orang ditangkap terpisah di wilayah Pekanbaru.
Lukman Nurul Hakim, warga Payakumbuh merupakan otak pelaku yang berpura-pura membantu korban yang kartu ATM nya tersangkut.
Kemudian Waldi Winata warga Payakumbuh berperan sebagai sopir.
Serta Rama Putra alias Diko warga Inhu ini berperan mengganjal mesin ATM dengan tusuk gigi.
Selain mengamankan 27 macam kartu ATM dari berbagai bank polisi juga menyita satu unit mobil avanza, dua gunting, pisau gergaji, gergaji besi, satu unit air soft gun dan satu mancis berbentuk revolver.