Kiai Kampung akan ke Jakarta Minta Jokowi Izinkan Khofifah Maju Cagub Jatim
Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) dalam waktu dekat akan kembali ke Jakarta untuk menemui Presiden RI, Joko Widodo.
Editor: Sugiyarto
Dokumentasi Tribunnews.com
Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa dicalonkan sebagai gubernur di Pilkada Jawa Timur oleh ratusan kiai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) di sebuah rumah makan di Surabaya, Selasa (28/3/2017).
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) dalam waktu dekat akan kembali ke Jakarta untuk menemui Presiden RI, Joko Widodo.
FK3JT akan kembali meminta izin kepada Jokowi agar merestui pencalonan Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat Gubernur Jatim pada Pilkada mendatang.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua FK3JT, Fahrur Rozie, menyusul adanya pernyataan dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang menginginkan agar Khofifah tetap berada di pemerintahan.
"Kami akan kembali meluruk Jakarta dalam waktu dekat untuk memastikan restu dari Presiden tentang pengunduran diri Ibu Khofifah," sebut pria yang akrab disapa Gus Fahrur, Selasa (11/7/2017).
Langkah ini juga sebagai tindak lanjut kunjungan mereka ke Jakarta sebelumnya.
Saat itu, Kiai Kampung menyerahkan surat permintaan kepada presiden agar merestui pengunduran diri Khofifah.
Kedatangan Gus Fahrur dan rombongan kala itu disambut langsung oleh Dirjen Otonomi Kementerian Dalam Negeri, Soni Sumarsono, yang mewakili pemerintah.
"Hingga saat ini memang belum ada balasan dari pemerintah terhadap ide kami tersebut. Namun, kami terus menjalin komunikasi dengan Pak Soni dan memastikan bahwa surat tersebut telah dibaca oleh Presiden. Oleh karena itu kami akan kembali ke Jakarta untuk memastikan hal ini," lanjutnya.
Ia pun optimis Presiden Jokowi akan merestui pengunduran diri Khofifah nantinya. Sekaligus, tidak mengindahkan usulan Cak Imin beberapa waktu lalu.
"Saya tahu Pak Presiden akan menjunjung tingi nilai-nilai demokrasi," ulasnya.
Kekeukeuhan FK3JT dalam mendorong Khofifah untuk segera mendeklrasikan diri sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jatim ini disebabkan besarnya potensi kemenangan Khofifah di Jatim.
Berdasar survei yang telah mereka lakukan, elektabilitas Khofifah memimpin dengan 55 persen.
"Terjadi peningkatan kepercayaan kepada sosok Khofifah di masyarakat. Rakyat menginginkan pemimpin baru dengan visi dan misi yang jelas. Kami melihat potensi kemenangannya semakin besar." ucap Gus Fahrur optimis.
Apabila nantinya Presiden Jokowi memang akan mereshuffle Khofiah dari jabatan menteri saat ini, Kiai Kampung juga mempunyai rekomendasi nama yang bisa dipilih sebagai pengganti.
Yang mana, nama ini sama-sama perempuan yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama.
Dia adalah Yenni Wahid, Putra Presiden RI keempat, Abdulrahman Wahid.
"Mbak Yeni merupakan sosok yang pas untuk menggantikan Ibu Khofifah nantinya. Beliau sosok yang kredibel dan juga pernah dekat dengan Pak Jokowi," puji Gus Fahrur.
Usulan Kiai Kampung ini cukup beralasan. Yenni memiliki beberapa pengalaman di pemerintahan.
Kala ayahnya menjabat presiden, Yenni pernah dipercaya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa, Direktur Wahid Institute ini juga pernah menjabat di posisi yang sama.