Sri Sultan: Jangan 'Aji Mumpung' Manfaatkan Bandara Baru Kulonprogo
Semua pihak diminta memberi pelayanan baik kepada wisatawan menyusul bakal hadirnya New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Semua pihak diminta memberi pelayanan baik kepada wisatawan menyusul bakal hadirnya New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo.
Diharapkan tidak ada tindakan negatif oknum tertentu yang akan mencoreng nama baik Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Kulonprogo pada khususnya.
Demikian disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat Syawalan Bersama Pemerintah Kabupaten Kulonprogo di Gedung Kesenian Wates, Selasa (11/7/2017).
Sultan mencontohkan adanya pedagang lesehan malam di Malioboro yang aji mumpung menarik harga tinggi dari wisatawan saat musim Lebaran lalu. Demikian juga kasus juru parkir yang menarik tarif terlampau tinggi dan tak wajar.
“Tinggalkan budaya aji mumpung dengan menaikkan tarif parkir dan harga makan seenaknya. Kalau itu terus terjadi, kita tidak akan pernah memiliki kesiapan melayani konsumen," pesan Sultan.
"Pada ujungnya, nanti hanya akan terjadi keramaian dan perspektif buruk dari pihak luar terhadap Yogyakarta dan Kulonprogo, terutama melalui media sosial,” Sultan menambahkan.
Jalan terbaiknya, pesan Sultan, mendisiplinkan diri dan membuka diri. Kehadiran NYIA akan membawa konsekuensi bahwa seluruh pihak harus mengubah diri lantaran nantinya banyak orang asing yang cenderung berorientasi pada pelayanan terstandarisasi akan datang ke DIY melalui Kulonprogo.
Pengusaha harus mulai memperhatikan standar proses pembuatan, pengemasan, hingga pelayanan.
Dikatakan dia, kehadiran NYIA harus bisa mendorong tumbuhnya kreativitas dan inovasi masyarakat Kulonprogo dalam upaya menarik wisatawan.
Hal ini lantaran NYIA dibangun bukan hanya untuk mengembangkan Kulonprogo, melainkan wisata ke Borobudur, Jawa Tengah.
Kehadiran bandara berkapasitas 27 juta pengunjung ini harus bisa menumbuhkan semangat berkompetisi secara positif dengan Jawa Tengah dari produk wisata serta pembangunan masa depan yang lebih kreatif dan inovatif.
“Pertanyaan penting dari munculnya NYIA di Kulonprogo, turis yang datang nanti akan melihat Borobudur dari Yogya atau melihat Yogya dari Borobudur?” kata Sultan.