Ujang Basmut, Begitu Orang Memanggil Pemilik Bom Panci
Ada asap membumbung dari sebuah kontrakan dengan lima kamar. Di kamar paling belakang tepatnya tempat Agus Wiguna tinggal.
Editor: Y Gustaman
Ditulis oleh Kang Haris (Pengurus RW Bidang Kerohanian di Kubang Beureum, Sekejati, Buah Batu)
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Azan Asar berkumandang, sebagian orang ada yang bergegas ke masjid dan kebanyakan berdiam diri di tempatnya masing-masing.
Azan Asar usai dilantunkan, sebagian orang berlarian, sebagian orang bergegas ke satu tempat, sedangkan kebanyakan hanya menatap langit dengan dada bergemuruh sambil menerka-nerka, apa sumber ledakan yang baru saja terjadi.
Ada asap membumbung dari sebuah kontrakan dengan lima kamar. Di kamar paling belakang tepatnya (didiami Agus Wiguna, red), ledakan itu terjadi. Ada bau asing yang tercium.
Bukan aroma hangus masakan, bukan pula bau gas yang bocor atau kasur yang terbakar, melainkan asing, sungguh-sungguh asing.
Seorang warga dibantu oleh lainnya berinisiatif untuk mengambil ember, yang lain naik atap dan menghancurkan asbes yang dari sana asap bersumber.
Setelah hancur dan menyisakan lubang menganga, ember berisi air disiramkan ke dalam kamar itu, kamar yang hanya berukuran 1,5x3 meter.
Hingga akhirnya warga merasa aman dari was-was ledakan susulan.
Maka isi rumah dilihat, diperhatikan. Warga itu tak mengerti dari mana sumber ledakan itu muncul. Ketua RT dipanggil, dimintai pendapatnya.
Ia pun tak begitu paham hingga akhirnya pengurus RW bidang keamanan dipanggil dan tak lama kemudian tiba di lokasi.
Farkhan, pengurus RW bidang keamanan itu langsung meninjau lokasi sambil memegang segagang kayu, membuka dan mengais sisa-sisa ledakan hingga ia menyimpulkan bahwa sumber ledakan itu bukan dari bocornya tabung gas atau lainnya, melainkan reaksi kimia dari bahan-bahan pembuat bom!
Hal tersebut dikuatkan oleh secarik kertas yang ditempel di dinding, dibacanya perlahan sambil diabadikan melalui ponsel, bahwa benar penghuni kamar itu anggota teroris jaringan internasional.
Farkhan memanggil pemilik kontrakan dan menanyakan siapa penghuninya, “Ujang Basmut” jawab yang ditanya.
“Panggil, dan jangan katakan bahwa di rumahnya ada ledakan,” ujar Farkhan yang kemudian menghubungi polisi. Tak lupa ia menghimbau warga untuk tidak masuk ke kamar yang sudah luluh lantak itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.