Laka Maut di Probolinggo: Sopir Bus Medali Mas dan Truk Pupuk Sama-sama Ngotot Tak Mengantuk
"Saya tidak mengantuk kok. Saya berangkat dari Beji, Pasuruan, itu sudah berhenti tiga kali untuk istirahat dan minum kopi."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Sopir bus Medali Mas dan truk Hino pengangkut pupuk dalam kecelakaan maut di Jalan Pantura Gending, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2017) lalu akhirnya angkat bicara.
Sopir bus Medali Mas adalah Rifai A Kerto (48), warga Dusun Beji Ledok RT 09 RW 04 Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Sedangkan sopir truk pengangkut pupuk adalah Munawir (40) asal Mataram Nusa Tenggara Barat.
Mereka sama-sama menolak disebut mengantuk dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, saat peristiwa nahas tersebut terjadi.
Sabtu siang kemarin, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin mendatangi dua sopir kendaraan ini.
Kapolres menyapa keduanya dan menanyakan kabar mereka. "Bagaimana kabar kalian pagi ini?," tanyanya.
Tanpa dikomando, keduanya langsung menganggukkan kepala. Munawir, sopir truk menampik tudingan dirinya disebut mengantuk saat berkendara, sehingga tak bisa mengendalikan laju truknya.
"Saya tidak mengantuk kok. Saya berangkat dari Beji, Pasuruan, itu sudah berhenti tiga kali untuk istirahat dan minum kopi. Saya tidak terima kalau disebut mengantuk sehingga melaju terlalu ke kanan saat kejadian," kilahnya.
Ia berdalih saat kejadian, dirinya dalam kondisi prima dan tidak merasakan kelelahan atau faktor lainnya. Bahkan saat kejadian, truknya melaju sangat pelan.
"Seingat saya, saat itu truk hanya melaju dengan kecepatan 25 km/jam, tidak lebih. Soalnya saya ke Lombok tidak diburu waktu. Saya kalau jalan luar kota tidak pernah ngebut, karena menyadari muatan yang saya bawa ini besar," ucapnya.
Menurut Munawir, sebelum kecelakaan bus Medali Mas berusaha mendahului mobil di depannya saat sedang melaju di tikungan dan hal itu langsung membuatnya kaget.
"Seingat saya, bus itu tidak menyalip dan kembali. Cuma saya kaget ternyata bus ini menabrak bak truk dan akhirnya membuat body kanannya mengelupas," tandasnya.
Hal senada disampaikan Rifai, sopir bus Medali Mas. Dia juga menampik tudingan jika dirinya mengantuk atau kurang fit saat berkendara.
Versi dia, truk muat pupuk yang menabrak body kanan busnya. "Saya ingat betul, truk itu terlalu ke kanan saat di tikungan. Truk bahkan keluar dari marka jalan, dan menabrak bus saya," kilahnya.
Menurutnya, saat kejadian, dirinya dalam kondisi prima. Bahkan, ia juga sempat mengkonsumsi vitamin, agar tubuhnya tetap fit dan bugar.
"Saya tidak mengantuk kok. Saya juga masih sehat. Saat di kapal penyeberangan saya tidur dan istirahat," katanya.
Rifai juga mengaku, sebelum bus yang dikemudikannya mengalami tabrakan maut, dirinya tidak mendapati firasat apa-apa.
"Tidak tahu, kok tiba-tiba bisa sampai kejadian mengerikan seperti ini," ucapnya.
Reporter: Galih Lintartika/Surya Online