Maju Cagub, La Nyalla Bantah Jadi Calon Boneka
Kepastian La Nyalla Mataliti mencalonkan diri sebagai bakal calon gubernur menimbulkan spekulasi kemungkinan ia akan dijadikan "calon boneka)
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kepastian La Nyalla Mataliti mencalonkan diri sebagai bakal calon gubernur (bacagub) menimbulkan spekulasi kemungkinan ia akan dijadikan "calon boneka".
Secara tegas, Nyalla membantah anggapan tersebut.
Kepastian Nyalla untuk maju menjadi cagub memang menguatkan dugaan tersebut akhir-akhir ini.
Sebab, dibandingkan dengan elektabilitas bacagub lain, persentase Nyalla masih sangat rendah.
Bahkan, beberapa survei terakhir menyebut angka elektabitasnya masih berada di bawah 5 persen.
Sehingga, persentase Nyalla untuk bisa memenangkan kompetisi yang akan berangsung pada pertengahan tahun depan tersebut pun sangat kecil.
Tak mengherankan, apabila muncul anggapan Nyalla diberangkatkan sebagai "Tokoh Boneka" yang disinyalir untuk menghindari calon tunggal.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim ini pun secara tegas ia membantah tudingan ini.
Meskipun ia mengaku ikut mendengar isu tersebut dari pertanyaan yang disampaikan langsung oleh para pendukungnya.
"Saya sudah keliling ke grass-root (akar rumput) untuk bertanya kepada masyarakat. Pertanyaan pertama mereka selalu 'Apakah benar Pak Nyalla ini jadi calon boneka?' Saya jawab, itu bohong semua," tegas mantan ketua PSSI ini.
Secara spesifik, ia juga membantah adanya isu yang menyebut bahwa pencalonannya sebagai bacagub juga dibiayai oleh bacagub lain, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
"Ada yang tanya juga, 'Pak Nyalla apa jadi calon bonekanya Gus Ipul? Apa betul Pak Nyalla keliling-keliling ini dibiayai Gus Ipul?' Saya ulang lagi itu bohong semua," ujarnya mengulangi.
"Jadi, nggak mungkin kalau saya sudah menyatakan maju, kemudian saya mau jadi mainan orang. Mohon maaf," sindir pria yang juga pernah menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim ini.
Keseriusan tersebut, menurut Nyalla, dibuktikan dengan semakin meningkatnya elektabilitasnya akhir-akhir ini.