Seekor Gajah Jantan Ditemukan Mati Dengan Gading Hilang di Aceh Tengah
“Lokasinya temuan bangkai sekitar dua kilometer dari pemukiman warga di Dusun Paya Lah,”
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Seekor gajah jantan ditemukan mati dan sudah menjadi bangkai di kawasan Uning Kelok, Dusun Paya Lah, Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Senin (17/7/2017).
Dugaan sementara, gajah tersebut mati karena dibunuh pemburu.
Alasannya dua gadingnya hilang.
Gajah tersebut diperkirakan mati 20 hari sebelum ditemukan.
Camat Ketol, Maimun kepada Serambi, Selasa (18/7/2017) menjelaskan bangkai gajah ditemukan warga yang hendak pergi ke kebun.
“Lokasinya temuan bangkai sekitar dua kilometer dari pemukiman warga di Dusun Paya Lah,” ujar Maimun.
Menurut dia, berdasarkan pengamatan dari pihak CRU DAS Peusangan, gajah yang ditemukan telah mati, diperkirakan telah berusia sekitar 40 tahun karena melihat kondisi bangkainya yang besar.
“Kita menduga, gajah itu mati karena dibunuh, sebab gading telah hilang,” ucap Camat Ketol ini.
Namun, untuk memastikan penyebab kematian hewan dilindungi itu, pihaknya sedang menunggu kehadiran tim dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Kedatangan tim ini untuk menyelidiki penyebab matinya seekor gajah jantan tersebut.
“Setelah diteliti, baru kita tahu, apakah mati karena sakit atau sengaja dibunuh. Kita curiga, karena gadingnya hilang,” jelasnya.
Ditambahkan, selain menyampaikan laporan kepada pihak BKSDA, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Forkopimca Ketol.
Khususnya pihak Polsek untuk mengamankan lokasi ditemukannya gajah jantan tersebut.
“Kita berharap, pihak BKSDA juga bisa menurunkan tim forensik untuk memastikan kematian gajah ini. Saya sangat menyesalkan, bila gajah tersebut mati karena sengaja dibunuh,” tutur Maimun.
Padahal, katanya, meski beberapa dusun di Kecamatan Ketol menjadi daerah yang paling sering didatangi kawanan gajah liar, namun diharapkan masyarakat tidak melakukan tindakan ekstrem agar tidak ada yang menjadi korban.