Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sedihnya Nasika, Sang Anak yang Jadi TKW di Malaysia Tersiram Bahan Kimia, Nasibnya Belum Jelas

Nasika baru saja mendengar bahwa anaknya yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di sebuah perusahaan tekstil di Malaysia sedang sakit keras.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sedihnya Nasika, Sang Anak yang Jadi TKW di Malaysia Tersiram Bahan Kimia, Nasibnya Belum Jelas
Surya/Galih Lintartika
Nasika dan anak Suci, ND menunjukkan foto pernikahan Suci dengan mantan suaminya. SURYA/GALIH LINTARTIKA 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Nasika, tak kuasa menahan tangis saat ditanya soal nasib anaknya, Suci Sri Kusmiyati warga Dusun Krawan, Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Wajar saja, Nasika baru saja mendengar bahwa anaknya yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di sebuah perusahaan tekstil di Malaysia sedang sakit keras.

Ditemui Surya, Sabtu (22/7/2017) siang, mata Nasika berkaca-kaca.

Ia sedang dilanda kesedihan setelah mendapat kabar dari teman kerja anaknya, yakni Ali pada awal minggu ini.

Melalui seluler, Ali mengabarkan bahwa Suci, anak Nasika sedang mengalami musibah. Suci sedang terbaring lemah.

Suci sedang menjalani perawatan intensif di Hospital Tengku Ampuan Rahimah Klang Selangor, Malaysia.

Suci dikabarkan mengalami kecelakaan kerja dan terkena siraman bahan kimia, Minggu (16/7/2017) lalu.

"Saya tidak tahu kondisi anak saya seperti apa, katanya mengalami luka akibat terkena bahan kimia, jujur saya merasa sedih setelah mendapatkan kabar itu," kata Nasika, sembari mengusap air matanya.

Berita Rekomendasi

Nasika bercerita, berdasarkan kabar yang didapatkannya, Suci mengalami luka di wajah dan sebagian bahunya. Bahkan, wajah Suci dikabarkan melepuh karena terkena siraman bahan kimia.

"Saya kemarin bersyukur alhamdulillah karena bisa berbicara langsung dengan Suci melalui temannya, Ali. Dalam suara yang saya dengarkan, Suci sangat butuh bantuan, saya tidak tega," kata dia.

Sebagai ibu dan orang tua, Nasika mengaku sangat cemas. Ia khawatir kondisi anaknya di perantauan.

Ia pun ingin sekali terbang ke Malaysia dan merawat anaknya, hingga sembuh. Namun apa daya, ia tidak memiliki kemampuan ekonomi yang mencukupi.

"Di rumah sini, saya itu tidak bisa apa-apa. Saya sebenarnya ingin ke Malaysia, tapi saya tidak punya biaya. Besar harapan saya, semoga ada bantuan dari pemerintah," tandasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas