Ganjar Sedih Ibunya Tetap Dipekerjakan di Arab Saudi Meski Sedang Sakit
Ganjar meminta bantuan advokasi agar sang ibu, Euis Najiah bisa dipulangkan dari Riyadh, karena sudah enam bulan sakit dan mengalami pendarahan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Feri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Ganjar Muhtadin (28), warga Kampung Cibinong, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mendatangi Kantor Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan (Astakira P) di Jalan Terusan Mohamad Ali, Cibogo 2, Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Senin (24/7/2017).
Kedatangannya untuk meminta bantuan advokasi agar sang ibu, Euis Najiah binti Abdul Rohman (45), bisa dipulangkan dari Riyadh, Arab Saudi karena sudah enam bulan sakit dan mengalami pendarahan.
"Saya sebagai anak cuma bisa menangis mendengar kabar dari ibu yang lagi sakit, padahal saya sudah berupaya mendatangi pihak sponsornya yang memberangkatkan ibu saya. Namun sampai saat ini tidak ada kejelasan untuk dipulangkan. Saya memohon kepada pemerintah bisa mendengar dan bisa membantu kepulangan ibu saya dari Arab Saudi," kata Ganjar.
Baca: Pengakuan Pemandu Lagu Inul Vizta: Layanan Striptis hingga ML di Room Karaoke
Neneng (44), adik Euis, juga mengatakan hal yang sama. Ia hanya bisa meneteskan air mata karena sakitnya bukan sakit biasa.
Bahkan sudah divonis dokter di Arab Saudi bahwa kakaknya itu sakit kista dan sampai saat ini masih pendarahan. Dengan segala keterbatasan biaya dan tidak tahu harus kemana minta bantuan.
"Saya datang ke sini disarankan teman, alhamdulillah kemarin ada yang ngasih tahu bahwa Kantor Astakira bisa membantu kepulangan kakak saya," kata Neneng.
Ketua DPC Astakira P Kabupaten Cianjur, Hendri Prayoga mengatakan, setelah mendengarkan cerita dari anak kandung TKW dan cerita langsung dari TKW tersebut melalui telepon seluler, Euis Najiah ini diduga kuat korban trafficking karena keberangkatannya melalui PT PTM pada 2016.
"Sekalipun TKW-nya dari Kabupaten Bandung Barat, kami Astakira P Kabupaten Cianjur tetap akan advokasi dan menindaklanjutinya. Tahap awal akan berkoordinasi dulu dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Barat. Selanjutnya pengaduan ke BNP2TKI dan langsung ke Kemenlu agar bisa cepat dipulangkan," kata Hendri.
Hendri menambahkan, pihaknya juga akan melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum karena faktanya TKW sakit tapi masih tetap dipekerjakan.