Penari Striptis di Kediri Hidupnya Glamor dan Mewah Ada yang Mobilnya Seharga Rp 400 Juta
Para pemandu lagu atau biasa disebut purel, yang siap melayani tarian bugil (striptis) dan making love (ML), biasa hidup mewah di Kediri.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Para pemandu lagu atau biasa disebut purel, yang siap melayani tarian bugil (striptis) dan making love (ML), biasa hidup mewah di Kediri.
Tak semua, memang. Tapi sebagian besar dari mereka hidup dengan standar bak sosialita.
Menurut Sherlyn, yang pernah menjadi penari striptis di Inul Vizta Karaoke Kediri, hampir semua pemandu lagu yang melayani jasa striptis dan booking out (BO) punya mobil.
Termasuk Sherlyn. Bukan sekadar mobil murah, beberapa dari mereka juga punya mobil seharga di atas Rp 400 juta.
"Ada yang segitu. Ada yang di bawahnya juga," kata Sherlyn, kepada Surya dalam wawancara di salah satu hotel di Kediri, pertengahan pekan lalu.
Jumlah pemandu lagu yang melayani tari striptis di Kediri, sepengetahuan Sherlyn, ada belasan orang.
Rentang usianya beragam. Beberapa dari mereka hidup mewah di atas rata-rata.
Bahkan, beberapa di antaranya mampu mengangsur rumah dengan hanya mengandalkan pendapatan dari dunia remang-remang.
Sherlyn termasuk salah satu pemandu lagu yang masih indekos. Meski begitu, tempat tinggalnya sangat nyaman dan elite.
Ada fasilitas pendingin ruangan di dalamnya dan tempat parkir mobil.
"Mobil, alhamdulillah semua sudah lunas. Sempet kredit, tapi ada bantuan-bantuan," katanya, lantas tertawa.
Ia enggan menjelaskan asal bantuan tersebut. Namun berdasarkan informasi, bantuan itu didapat dari pria-pria yang "mengayominya" ketika itu.
Suatu waktu, Sherlyn pernah iseng bertanya cara pembelian mobil rekan penari striptis lainnya.
Ia menanyakan apakah mobil rekannya itu dibeli secara kredit atau tunai. Sayangnya, tak ada jawaban yang keluar dari mulut sang rekan.
Ihwal dari mana barang-barang mewah dipunyai, masing-masing penari striptis umumnya merahasiakan kepada rekan sepekerjaan.