Bocah Madiun Curhat ke Jokowi: Tak Ada Dana Ikut Olimpiade Internasional
Berprestasi di pelajaran matematika, Fabian Rifial Azmi akhirnya curhat ke Presiden Jokowi tak bisa ikut olimpiade internasional karena tak ada dana.
Editor: Y Gustaman
"Setelah dapat medali emas di Bogor, saya berkesempatan ikut olimpiade matematika internasional di Singapura," kata Fabian.
Kepala Madrasah MI Kresna, Ghufron Mahmud, membenarkan Fabian merupakan siswa berprestasi dan selalu mendapat rangking satu dan nilai bagus untuk matematika.
Sejak duduk di bangku kelas satu Fabian suka matematika. Ia juga telah mengharumkan nama sekolah dengan prestasi yang diukir di tingkat daerah hingga ke tingkat nasional.
"Anak ini memang sudah berprestasi sejak kelas satu, selalu mendapat rangking satu," kata Ghufron kepada Surya.
Beberapa prestasi yang pernah diraih siswa didiknya di antaranya Juara VIII Kategori SD Kelas 2 Olimpiade Aritmetika Anak Bangsa 2016 Tingkat Jawa Timur dan Jawa Tengah diselenggarkan lembaga bimbingan belajar, Pusat Belajar Anak Bangsa.
Peraih medali emas Kompetisi Matematika Nalaria Realistik ( KMNR) ke-11 diselenggarakan lembaga bimbingan belajar KPM Bogor 16 April 2016
Peraih medali perak bidang matematika dalam babak final Jember Mathematic and Science Olympiad 2 (JMSO2) tingkat Jawa Timur 18 Desember 2017
Gufron mengakui pada 2016 lalu seharusnya Fabian bisa mengikuti olimpiade matematika di Singapura. Dia berharap, tahun ini Fabian mendapatkan kesempatan yang sama dan mendapat dukungan pemerintah.
Pihak sekolah sangat mendukung Fabian. Namun, karena keterbatasan dana dari pihak sekolah dan yayasan, tak banyak yang bisa dilakukan.
Ayah Fabian, Farid Sulistio (56), mengatakan istrinya membuat video itu setelah melihat banyak anak-anak yang membuat video berisi curhatan dan permintaan kepada Presiden Jokowi.
"Kebetulan kemarin juga masih dalam suasana Hari Anak Nasional, jadi istri saya punya ide bikin video curhat untuk Presiden Jokowi," kata pengusaha peternakan ayam ini.
Ayah tiga anak ini mengaku tidak memiliki biaya untuk memberangkatkan anaknya dan guru pembimbing ke luar negeri untuk mengikuti olimpiade matematika.
"Kalau ke luar negeri kan biayanya mahal. Akhirnya enggak jadi bernagkat," ucap Farid.
Dia berharap aspirasi yang disampaikan anaknya lewat video di Instagtam mendapat respon Presiden Jokowi. "Harapannya anak saya kalau bisa ya dapat beasiswa berprestasi," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.