Tradisi Membuat Gula Merah di Hulu Sungai Selatan
Pembuatan gula merah tradisional di Sungai Hulu Selatan, Kalimantan Selatan, ada di Desa Keliring dan Desa Jambu Hulu.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, KANDANGAN - Pembuatan gula merah tradisional di Sungai Hulu Selatan, Kalimantan Selatan, ada di Desa Keliring dan Desa Jambu Hulu, Kecamatan Padang Batung.
Warga desa tersebut tetap mempertahankan tradisi. Mereka tetap memasak air nira atau aren selama 7-8 jam dengan wajah berukuran besar.
Memasaknya juga tetap di atas tungku tanah liat. Bahan bakarnya adalah kayu. Mereka sama sekali tak menggunakan kompor berbahan bakar gas.
Dalam prosesnya, air aren juga harus diaduk-aduk sampai mengental berwarna merah. Selanjutnya, dituang dalam cetakan berbentuk bola dibelah dua.
Saat mengaduk air aren dalam wajan juga tidak sembarangan. Bila tidak sesuai dengan treknya, maka gula merah bisa tidak manis.
Nor Aisiah (45), warga Desa Jambu Hulu, sudah 30 tahun membuat gula merah.
"Membuat gula merah sudah menjadi pekerjaan sampingan turun-temurun untuk menambah penghasilan," katanya.
Menurutnya, membuat gula merah butuh kesabaran menghasilkan gula merah yang manis tanpa bahan campuran pemanis.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.