Cerita Seorang Nenek yang Shock setelah Rumahnya Tertimpa Crane dalam Proyek LRT di Palembang
Mereka sekeluarga panik. Anak-anak kecil, cucu Eliana, yang berada di dalam rumah hanya bisa menangis. Mereka ketakutan dan terkena runtuhan batu.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Sri Hidayatun
TRIBUNNEWS.COM. PALEMBANG - Eliana (60), satu dari delapan korban luka jatuhnya grider dan tergulingnya crane dalam proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang, mengalami shock.
Betapa tidak, alat berat tersebut menimpa rumahnya. Saat itu, ia bersama keluarga sedang tidur lelap.
Sontak mereka terbangun setelah suara hantaman sangat keras terdengar. Mereka pun tak bisa bergerak lagi, karena tertimpa reruntuhan.
"Besi LRT sudah telihat di depan mata dan tak bisa bergerak lagi, " ujar M Hakim, anak Eliana, Selasa (1/8/2017).
Mereka sekeluarga panik. Anak-anak kecil, cucu Eliana, yang berada di dalam rumah hanya bisa menangis. Mereka ketakutan dan terkena runtuhan batu.
"Setelah itu barulah warga menolong dengan memecahkan kaca jendela. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Ia mengatakan untuk saat ini kondisi keluarganya sendiri masih dalam keadaan shock dan belum bisa ditemui.
"Kalau ibu masih trauma dan belum bisa banyak bicara, "ungkap dia.
Berikut nama-nama korban:
1. H.SAIFUL (Pemilik Rumah), Pekerjaan : Wiraswasta, Alamat : Jl.Gubernur H.Bastari RT/RW: 20/02 Kel.Silaberanti Kec.SU.1, Palembang.
2. Ny.Eliana, Umur : 60 Tahun (Luka pada bagian kepala).
3. Ilmi (Pr), Umur : 8 Tahun.
4. Fiktri, Umur : 8 Tahun.
5. Athala, Umur : 2 Tahun.
6. Rahma, Umur : 2 Tahun (Luka dipelipis).
7. Fifi, Umur : 28 Tahun.
8. Andri (anak pemilik rumah), Umur : 31 Tahun, Wiraswasta, (Luka dikepala).(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.