Bupati Tabanan Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Inovatif 2017
Masyarakat Tabanan yang berjumlah 495.550 jiwa sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bisa disebut berhasil memimpin Kabupaten Tabanan Bali.
Tak hanya satu atau dua prestasi yang sudah diraihnya, namun rupanya Bupati Wanita pertama di Bali ini juga langganan mendapatkan penghargaan.
Contohnya saat a ia dinobatkan sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2017, di Hotel Westin Jakarta, Selasa (1/8/2017), lantaran dinilai berhasil menaikkan derajat ekonomi warga sekaligus meningkatkan pertumbuhan investasi di Tabanan.
“Ini adalah keberhasilan bersama, kita patut berbangga dan bersyukur, tentunya untuk berbuat lebih baik ke depannya,” ujar Eka.
Menurutnya, Kabupaten Tabanan Bali yang terdiri dari pegunungan dan pantai, menyimpan sumber daya alam yang melimpah.
“Sehingga apapun yang diperbuat harus menghasilkan dampak langsung kepada pembangunan dan kemajuan hidup rakyat, kerja yang sungguh-sungguh dari hati pastilah akan membawa hasil yang positif dan nyata,” tegasnya.
Masyarakat Tabanan yang berjumlah 495.550 jiwa sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.
Pemkab Tabanan memberikan perhatian besar pada sektor ini dengan memberikan bantuan modal, peralatan hingga pelatihan untuk meningkatkan taraf hidup petani.
Hasilnya sektor pertanian di Tabanan cukup menggeliat, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,4% sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita sektor pertanian dari tahun ke tahun yang terus bertambah.
Keberpihakannya pada sektor pertanian diikuti diversifikasi pada sektor ini juga sukses menekan angka pengangguran di Tabanan dari semula berjumlah 7.500 orang, kini tersisa hanya 1.500 orang.
Tidak sampai di sana, pemerintah setempat juga menyiasati dengan membangun kesadaran masyarakat menjaga lahan pertaniannya dari tangan pengembang.
Prestasi-prestasi inilah yang akhirnya mengantarkan Bupati Eka meraih penghargaan KDI 2017 kategori ekonomi dan investasi.
Mengenai membuat sebuah terobosan di daerahnya, rupanya Bupati Eka memiliki ramuan tersendiri.
Ia menyebutkan dalam menerapkan inovasi kadang kepala daerah terbentur dengan masalah anggaran. Karena itu, ia harus memutar otak agar ide-idenya dapat terealisasi.
“Kita jangan terpaku dengan masalah anggaran, akhirnya tidak bergerak, akhirnya saya berfikir bagaimana caranya kita tidak ada anggaran tapi bisa belanja, Itu harus mengunakan teori dagang, maka saya coba gandeng pihak ketiga, baik pihak swasta maupun BUMN,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa masyarakat Tabanan harus cinta dan bangga terhadap daerah mereka sendiri.
“Kalau mereka sudah cinta dan bangga, mereka pasti akan menjaga rasa kedaerahan, oleh karenanya kita selalu berikan motivasi, ayo bergerak, kita buat inovasi, buat suatu gebrakan yang positif, dan isi kekurangan masing-masing, dengan tujuan masyarakat tabanan cinta dan bangga pada daerahnya sendiri,” ujarnya.