Seorang Ibu Simpan Bayinya di Freezer Hingga Tewas Membeku, Alasannya Terkuak
Sebelumnya wanita ini melahirkan bayinya, 28 Mei 2017 pukul 06.00 Wita, di kamar mandi dengan cara water birth atau melahirkan di dalam air.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Seorang ibu di Tarakan, Kalimantan Utara, berinisial SA nekat membekukan bayinya di freezer lemari pendingin selama tiga bulan. Si bayi akhirnya tewas.
Belakangan diketahui SA dalam kondisi stres. Yang jadi pemicu, ia tak bisa mengurus administrasi sekolah anaknya yang berusia 2,5 tahun karena tidak punya akte kelahiran.
Ketiadaan akte lantaran pernikahannya bersama DO berstatus siri.
Makanya, SA meminta sang suami mengurus akte kelahiran supaya anaknya bisa menimba ilmu di Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD.
Saat itu, suaminya bilang gampang dan bisa diatur. Namun, ditunggu-tungga akte itu belum juga ada.
"Hal ini membuat SA menangis, padahal waktu itu SA sedang hamil, sehingga ini membuatnya stres," terang Fanny Sumajaow, psikolog di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, sabtu (5/8/2017).
Itu adalah kesimpulan Fany saat melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap SA.
Lantaran stres itulah, lanjut Fanny, SA langsung berpikir bagaimana nanti nasib anak keduanya. Apabila dilahirkan, nasibnya akan sama dengan BC yang tidak memiliki akte kelahiran.
SA pun memiliki keputusan untuk melahirkan seorang diri tanpa dibantu siapapun, termasuk ibunya.
"Dari hasil tes psikotesnya SA ini memiliki kepribadian introvert atau tertutup. Jadi setiap masalah yang dihadapinya tidak pernah mau diceritakan kepada orang, dan dipendam sendiri oleh SA," kata Fanny lagi.
Hal inilah yang justru membuat SA semakin tertekan dan melakukan perbuatan keji ini dengan penuh kesadaran.
Seperti diberitakan sebelumnya, SA melahirkan bayinya pada 28 Mei 2017 pukul 06.00 Wita di kamar mandi dengan cara water birth atau melahirkan di dalam air.
Ia mengetahui cara ini dengan melihat video water birth melalui YouTube.