Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Tewas Gantung Diri, Imam Hamidi Sering Dengarkan Lagu tentang Kematian

Imam Hamidi (22), seorang mahasiswa peserta KPkM di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan tersebut tewas bunuh diri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sebelum Tewas Gantung Diri, Imam Hamidi Sering Dengarkan Lagu tentang Kematian
Tribun Jatim
Pelaksanaan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPkM) mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan berakhir pilu. Imam Hamidi (22), seorang mahasiswa peserta KPkM di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan tersebut tewas dengan cara tragis, bunuh diri. 

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Pelaksanaan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPkM) mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan berakhir pilu.

Imam Hamidi (22), seorang mahasiswa peserta KPkM di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan tersebut tewas dengan cara tragis, bunuh diri.

Lebih ironisnya lagi, mahasiswa yang bunuh diri tersebut merupakan koordinator desa (Kordes) KPkM yang digelar STAIN Pamekasan di Desa Lenteng.

Imam Hamidi mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi, Balai Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Sabtu (5/8/2017), sekitar pukul 05.30 WIB.

Warga Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan ini, tewas dengan cara gantung diri menggunakan tali rafia warna biru yang diikatkan ke atap kayu kamar mandi, setinggi 2 meter.

Petugas Polsek Proppo kini meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk teman kuliah korban.

Usai dilakuan autopsi luar di Puskesmas Proppo, jenazah korban dijemput keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya.

BERITA REKOMENDASI

Seorang keluarga korban mengatakan, selama ini korban dikenal pendiam tidak memiliki masalah dengan siapapun, apakah teman wanita atau teman kuliahnya.

Baca: Terungkap Alasan SA Melahirkan Sendiri hingga Menyimpan Bayinya di dalam Freezer

Hanya saja, jika korban ke kamar mandi atau ke toilet, waktunya berjam-jam, sambil mendengarkan lagu barat yang mengisahkan tentang kematian seseorang lebih cepat mati, agar bisa lebih cepat masuk surga.

"Kami kira saudara kami ini tidak memiliki masalah apa-apa. Hanya kesenangannya mendengarkan lagu barat yang menginginkan kematian lebih cepat masuk surga," ujar seorang sepupu korban.

Menurutnya, yang menciptakan dan menyanyikan lagu itu, kabarnya juga mati bunuh diri.


"Apakah saudara kami terinspirasi dengan lagu-lagu itu, kami tidak mengerti," kata dia.

Sumber di lokasi kejadian menyebutkan, saat itu korban mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah, mengadakan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPkM) selama satu bulan di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, yang berlangsung sejak Senin (31/7/2017) lalu hingga Selasa (29/8/2017) mendatang bersama 12 teman kampusnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas