Cerita Saksi Mata Tragedi Pitbull yang Menyerang Bocah Hingga Tewas
Titin Utaminingsih masih merasa ngeri. Ia masih mengingat jelas bagaimana bocah Ramisya Bazighah (8) saat tewas digigit anjing jenis Pitbul
Editor: Sanusi
“Kami tak ada yang berani mendekat. Hanya bisa melihat sambil menunggu ayahnya datang. Ngeri semua yang melihat kejadian itu,” jelas perempuan yang juga Sekretaris PKK RW 03 itu.
Sesaat kemudian, ujarnya, ayah si bocah datang untuk menenangkan anjing itu.
Setelah peristiwa nahas itu, Titin masih tak habis pikir dengan perilaku Sapi yang menyerang tuannya.
Meski jarang dikeluarkan, selama ini, ia mengetahui anjing itu tidak pernah bersifat galak atau menyerang.
Ia sering melihat Sapi dimandikan oleh pemilik rumahnya, pasangan Wisnu dan Dyan.
Sapi terlihat jinak dan penurut. Bahkan sesekali terlihat bermain dengan Sasa.
“Sasa sering juga ngasih makanan, seperti roti atau biskuit,” ujarnya menyayangkan peristiwa itu.
Titin pun merasa kehilangan Sasa yang selama ini terlihat riang dan aktif. Hampir tiap pagi, ia melihat Sasa bermain sepeda bersama anak-anak seumurannya.
Bahkan Minggu pagi, ia masih melihat Sasa bersepeda dengan riang, berputar di sekitar rumahnya.
“Anak itu sangat ramah. Kalau bersepeda, dia selalu menyapa saya,” ucap Titin sedih.
Sebelum peristiwa tersebut, Titin mengatakan seolah-olah seperti ada firasat.
“Siang hari, sebelum peristiwa nahas itu, Sasa berbelanja di MOG bersama nenek dan pamannya. Saat itu, ia mengetahui kalau Sasa berbelanja jilbab baru.
“Katanya saat berbelanja, dia minta jilbab baru untuk dipakai. Apakah itu semacam firasat ya, “ ujar Titin.