Kriminal Perlente Ini Selalu Bawa Jimat Semar Mesem, Korbannya Tak Ada yang Melapor
Dalam melakukan aksinya, Hidayat selalu membawa jimat warisan kakeknya, berupa keris semar mesem.
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR – Sempat menjadi penyebab ketakutan para ibu-ibu atau emak-emak di seputaran Kabupaten Gianyar, Sigit Hidayat Jati (35) akhirnya tertunduk di Mapolres Gianyar, Bali.
Pria asal Singaraja ini merupakan residivis penjambret emak-emak.
Dalam melakukan aksinya, Hidayat selalu membawa jimat warisan kakeknya, berupa keris semar mesem.
Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Marzsel Doni, Senin (7/8/2016\7) mengatakan, belakangan ini anggotanya sering mendapat informasi adanya kasus pejambretan di seputaran Gianyar.
Semua korban merupakan emak-emak, dan aksi itu selalu terjadi sore hari.

Namun para koran tidak ada yang melapor.
“Tidak ada korban yang melapor secara resmi ke SPKT, hanya melapor lewat anggota di lapangan. Berdasarkan penyelidikan, dan atas bantuan warga yang memberikan rekaman CCTV ke kami, diketahui pelakunya ternyata Sigit Hidayat Jati. Dia ini residivis yang baru bebas tahun 2010 atas kasus yang sama,” ungkap Marzel.
Menurut Marsel, pelaku menyasar emak-emak yang membawa kalung emas.
Modusnya, pelaku berkendara dengan penampilan perlente modis, seperti mengendarai vespa keluaran terbaru, jaket, helm, sepatu dan jam bermerek.
Selain itu, pelaku juga membawa jimat berupa keris semar mesem, untuk meningkatkan kewibawaannya.
“Begitu ketemu calon korban, dia langsung panggil, ‘buk-buk’, begitu korban menengok, ia langsung menarik kalung emas korbanya,” kata Marzel.
Dari data Sat Reskrim Polres Gianyar, sebanyak delapan barang bukti berhasil diamankan dari tangan pelaku.
Di antaranya, jaket kulit warna hitam, jaket kain warna hitam, bup kain warna hitam, kaca mata porshe, helm hades, sepatu kulit merek Cole, potongan kalung emas dan liontin, serta sepeda motor vespa primavera DK 5398 MT.
Menurut Marzel, kasus penjabretan ini terjadi di tiga lokasi.
Di antaranya Jalan Mulawarman Gianyar, Jalan Raya Sukawati dan Jalan Raya Tulikup.
“Saat ini kami sedang memanggil para korban untuk diminta keterangan. Sementara ini yang baru kami dapatkan, hasil jambretan di Sukawati dijualnya di Denpasar seharga Rp 2,5 juta,” kata Marzel.
Pelaku, Sigit Hidayat Jati mengaku menyesali perbuatannya.
Dia mengaku melakukan perbuatannya itu, antaran kepepet.
Sebab saat ini istrinya sedang mengandung. Sementara dia tidak memiliki pekerjaan tetap.
“Saya kepepet, lagi perlu banyak biaya. Anak saya ada dua, dan saat ini istri sedang mengandung. Saya juga butuh biaya untuk bayar kos,” ungkapnya.
Terkait keris semar mesem yang dibawanya, Hidayat mengaku tidak mengetahui kegunaannya.
“Saya tidak tahu kegunaannya. Itu diberikan kakek saya,” akunya. (*)