Pengakuan Pengurus Musala Soal Pencurian Ampli hingga Pria Dibakar: Demi Allah, Itu Biadab Sekali!
Suatu saat kondisi tenang, Rojali lalu ambil motor dan mengembalikan ampli ke musala, tapi malamnya ia kaget ternyata pria yang diduga kuat pelaku pen
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Aksi pembakaran hidup-hidup pria yang dituduh mencuri amplifier sebuah masjid di Cikarang Utara, Bekasi masih menjadi pembicaraan publik hingga sekarang.
Bila sebelumnya dari pengakuan saksi mata ada pengakuan pria yang dibakar hidup-hidup kalau ia tak melakukan pencurian amplifier.
Namun kesaksian pengurus musala berbeda.
Reporter Tribunnews.com menemui langsung dan mewawancarai secara eksklusif bagaimana rentetan kejadian secara detail, hingga pria ini tertangkap lalu dihajar massa.
Muhammad Al Zahra alias Joya (30) warga Kampung Jati RT 04/05, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang dibakar hidup-hidup, berdasar cerita pengurus musala diduga kuat melakukan pencurian amplifier musala.
Sekuat tenaga pengurus musala dan beberapa tokoh mengamankan Joya.
Pengurus musala bahkan sempat kena pukul warga yang emosi karena mengamankan Joya.
Suatu saat kondisi tenang, Rojali lalu ambil motor dan mengembalikan ampli ke musala, tapi malamnya ia kaget ternyata pria yang diduga kuat pelaku pencurian tersebut dibakar hidup-hidup.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Simak ini.
Air bekas wudhu masih terlihat di wajah Rojali, dua titik berwarna hitam, jelas terlihat di keningnya.
Janggut yang memanjang juga terlihat masih basah.
Kedua bola matanya terlihat merah dengan garis tipis di kedua ujung mata.
"Tidak bisa tidur nyenyak," katanya usai menjalani salat Dzuhur di Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/8/2017).