Tahun Depan Runway Bandara Tanjung Harapan di Kaltara Diperpanjang jadi 1.850 Meter
Sedang diwacanakan perpanjangan landasan pacu bandara Tanjung Harapan mencapai 1.850 meter di akhir tahun 2018 nanti.
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Sedang diwacanakan perpanjangan landasan pacu bandara Tanjung Harapan mencapai 1.850 meter di akhir tahun 2018 nanti.
Panjang landasan pacu saat ini 1.400 meter dan tengah ditambah konstruksi 200 meter sehingga totalnya akan menjadi 1.600 meter pada akhir tahun 2017 ini.
Kepala Penyelenggara Bandara Tanjung Harapan, Faisal mengatakan, jika ruas jalan nasional (Jalan Agatis) selesai dipangkas oleh Dinas PUPR Perkim Kalimantan Utara pada akhir tahun ini, maka landasan pacu bisa saja diperpanjang lagi sebanyak 250 meter sehingga menjadi 1.850 meter.
"Kalau di masterplan hanya 1.600 meter. Tetapi ketika tepat sampai di atas jalan ini ketika rata nanti, bisa menjadi 1.850 meter. Jadi tinggal ditambahkan 250 meter saja," ujarnya Faisal.
Agar lebih mantap dan memenuhi standar keselamatan bandara, maka perlu lagi penambahan lahan sepanjang 50 meter untuk kawasan over run dan 90 meter RESA (Runway and Safety Area). Sehingga total lahan yang dibutuhkan hanya mencapai 400 meter.
"Jadi dibutuhkan panjang 400 meter dan lebar 150 meter. Lahan seluas itu asumsinyanl sama dengan 60 hektare. Jika lahan 300 ribu per meter, maka harus disiapkan dana kurang Rp 18 miliar saja," bebernya.
Untuk kontruksi perpanjangan runway sampai 1.850 meter lanjutnya diperkirakan menelan dana Rp 18 miliar.
Sehingga total dana yang dibutuhkan dari kalkulasi pembebasan lahan dan kontruksi mencapai Rp 33 miliar.
Faisal mengatakan, hanya dengan pengeluaran kurang lebih Rp 33 miliar, bandara Tanjung Harapan bisa didarati pesawat tipe Bombardier CRJ 1000 seperti yang dimiliki makapai plat merah, Garuda Indonesia, termasuk pesawat Boeing 737 Seri 300.
"Bisa lebih bagus dari Pangkalan Bun. Pangkalan Bun hanya 1.550 meter saja. Dan kalau 1.850 meter, klasifikasinya menjadi naik menjadi kelas IV. Bombardier dan Boeing 737 Seri 300 masuk," tuturnya.
Rencana ini hanya sebatas konsep yang ditawarkan Penyelenggara Bandara Tanjung Harapan kepada Pemprov Kalimantan Utara.
Sebab untuk program kegiatan tahun 2018 nanti, Penyelenggara Bandara Tanjung Harapan hanya mengusul kepada Kementerian Perhubungan agar memperbaiki sisi udara, utamanya area yang berada di dalam pagar.
"Semua tanah di dalam area pagar ini akan diganti dengan tanah isian pilihan. Program ini sudah fix untuk dikerjakan tahun 2018," ujarnya.
"Jadi maksud saya, wacana perpanjangan menjadi 1.850 meter tahun 2018, bagusnya dianggarkan APBD Kalimantan Utara kalau memang mau. Supaya 2018 akhir kita sudah punya bandara yang representatif," ujarnya.
Kepala Dinas PUPR Perkim Kalimantan Utara Suheriyatna mengatakan, untuk penganggaran rencana ini bisa dilakukan sistem sharing.
"Pak Gubernur nanti, dengan perencanaan dan masterplan yang ada, kesiapan lahan dan segala macam akan mempertimbangkan."
"Atau kemungkinan juga Pak Menteri Perhubungan nanti mengalokasikan dana APBN-P untuk Kalimantan Utara juga. Dan mudah-mudahan rencana ini bisa dilaksanakan," katanya. (Wil)