Bayu Hadiri Pemakaman Istri dan Janin Anaknya
Selama hidupnya, Syarifah dikenal sebagai ibu rumah tangga yang taat dan ulet membantu suaminya, menggarap ladang milik orang lain
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Udin Dohang
TRIBUNNEWS.COM, KUTAI - IBU dan janinnya berusia 7 bulan, yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun, di Jalan S Parman, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat, kemarin dimakamkan satu lubang, di Kuburan Muslim, Km 4, Desa Suka Rahmat, Kutai Timur, Jumat (11/8) pagi.
Prosesi pemakaman dihadiri ratusan pelayat dan keluarga korban.
Pekuburan muslim di jalan poros Bontang-Samarinda tampak padat. Para pelayat larut dalam pemakaman Syarifah dan calon bayinya.
Dalam pemakaman ini, turut hadir sang suami, Bayu, yang masih luka berat akibat kecelakaan yang menimpanya kemarin.
Baca: Dua Korban Kecelakaan Ini Ditemukan Sebulan Usai Kejadian, Kondisinya Mengerikan
"Itu ada suaminya datang, tapi habis pemakaman langsung kembali ke RSUD Taman Husada, karena masih dalam perawatan ada bagian bahu dan kaki patah," kata kakak almarhumah Syarifah, Parakkasi di sela-sela pemakaman.
Parakkasi mengatakan, telah mengikhlaskan kepergian mendiang adiknya.
Selama hidupnya, Syarifah dikenal sebagai ibu rumah tangga yang taat dan ulet membantu suaminya, menggarap ladang milik orang lain. Kondisi ekonomi keluarga Syarifah memang minim.
Namun, tak pernah sekalipun mengeluh atas kondisi yang dialami mereka.
Baca: Sedih Banget! Detik-detik Pria Bangunkan Kekasihnya di Kolong Bus, Padahal Sudah Mau Nikah
Keluarga korban meminta agar pihak kepolisian segera meringkus supir mobil truk yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Dia berharap, nantinya sang pengemudi mobil truk dapat menemui keluarga untuk memohon maaf atas perbuatannya.