Gus Ipul Minta Para Kiai dan Ulama Mendoakan Jatim tetap Adem
akil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta doa para kiai dan ulama agar Jatim tetap menjadi provinsi yang ADEM
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta doa para kiai dan ulama agar Jatim tetap menjadi provinsi yang ADEM atau Aman, Demokratis, Ekonomi meningkat, dan Masyarakatnya makin sejahtera dan bahagia.
Permintaan Gus Ipul ini disampaikan pada pengajian umum memperingati Haul akbar ke 64 pendiri PP Mamba’ul Hikam KH Abdul Ghofur, di Pesantren Mantenan, Udanawu, Blitar, Minggu (13/8/2017). Para kiai, ulama serta ribuan santri hadir dalam haul akbar kali ini.
Menurut Gus Ipul, rasa aman itu penting, karena tidak ada gunanya kalau negara dalam situasi perang masyarakat tidak bisa beribadah dengan aman dan tenang.
"Alhamdulillah Jatim selama ini situasinya tetap aman dan kondusif, polisi dan tentara bekerja sama untuk mengamankan, sedangkan para kiai dan ulama bersama masyarakat mendoakan melalui istighosah dan sholawat, sedangkan pemerintah menyelesaikan masalah dengan mengurangi kemaksiatan degan niat ingin mendatangkan pertolongan Allah," kata Gus Ipul.
Baca: Seorang Balita Jatuh dari Lantai 3 Gedung Sekolah di Ciputat
Selain Aman, Jatim saat ini kondisi demokrasinya juga cukup mapan. Apalagi Demokasi yang dibawa para kiai, adalah demokrasi yang mengembangkan dan menebarkan nilai-nilai kebaikan bukan fitnah, kabar palsu atau bohong apalagi demokrasi saling menghujat. "Ini yang harus kita jaga bersama," ujarnya.
Menurut Gus Ipul, tantangan harus diselesaikan satu persatu. Untuk meningkatkan ekonomi misalnya, maka pemerintah akan berusaha memfasilitasi dengan beberapa program atau kebijakan supaya masyarakat lebih sejahtera.
Baca: Budaya Minum-Minum jadi Pemicu Tindak Kejahatan Narkoba dan Asusila di Maluku
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga menjelaskan, para alumni santri hadir dalam majelis Haul kali ini untuk memastikan jika mereka masih terhubung dengan ajaran kiainya.
"Di sinilah para santri dan masyarakat umum menunjukkan masih tersambung dengan guru-guru. Sebab akhir-akhir ini ada santri yang memutuskan hubungan dengan gurunya, mengikuti aliran yang berbeda dengan gurunya, meskipun jumlah mereka tidak banyak," ujarnya.
"Betapa hebatnya KH Abdul Ghofur meski sudah 64 th lalu masih dicari dan dirindukan oleh santri baik yang pernah ketemu langsung atau tidak ketemu langsung," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.