Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beberapa Jemaah Asal Madura Rela Tidak Bawa Baju Ganti, Kopernya Pilih Diisi Ratusan Rokok

Sejumlah calon jemaah haji (CJH) yang ada di kloter 58 (Sampang dan Pamekasan) rela tak membawa pakaian ganti untuk dibawa ke Tanah Suci.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Beberapa Jemaah Asal Madura Rela Tidak Bawa Baju Ganti, Kopernya Pilih Diisi Ratusan Rokok
youtube
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah calon jemaah haji (CJH) yang ada di kloter 58 (Sampang dan Pamekasan) rela tak membawa pakaian ganti untuk dibawa ke Tanah Suci.

Mereka lebih memilih membawa ratusan bungkus rokok.

Para jemaah itu membungkus ratusan bungkus rokok itu dengan surban.

Ada pula yang menyembunyikannya di balik baju Ihrom jemaah.

Tidak tanggung-tanggung, mereka membawa sampai ratusan bungkus rokok berbagai merek.

Namun, petugas yang dilengkapi x-Ray melihat langsung meminta jemaah membongkarnya sendiri, Rabu (16/8/2017). Terus dalam pengawasan petugas, para jemaah manut.

Para jemaah itu takut. Namun mereka berlagak tidak tahu dengan bawaan mereka.

Berita Rekomendasi

"Saya pikir tidak tahu kalau kami bungkus kain surban," ucap salah satu jemaah.

Petugas awalnya sudah menaruh curiga terhadap belasan koper jemaah dari kloter 58 ini. Kloter Madura ini tiba di Asrama Haji pada pukul 07.00.

Begitu masuk gudang, indikasi Pada x-ray menunjukkan ada benda mencurigakan. Petugas memilah sebayak 15 koper yang dibongkar. Hasilnya, belasan koper itu dijejali rokok.

Dari belasan koper tersebut, wow, petugas mengamankan 809 bungkus rokok dari berbagai merek.

Sampai tadi siang, mereka belum mengakui alasan mereka nekat membawa rokok banyak.

Petugas kaget karena koper itu hampir semua dipenuhi rokok. Malah baju dan pakaian yang digunakan untuk ganti di Tanah Suci nyaris tak membawa.

"Nanti bisa beli baju ganti di Mekkah. Saya memang tak bawa baju," ucap jemaah yang kedapatan membawa ratusan bungkus rokok.

Jemaah ini nyaris tak membawa baju ganti untuk dikenakan di Mekkah.

Wakil Sekertaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sutarno Pertowiyono menjelaskan menyayangkan ulah jemaah itu.

Pihaknya melalui Kemenag kabupaten kota telah berulang kali menyosialisasikan tidak boleh membawa rokok terlalu banyak.

"Itu harus disampaikan saat manasik haji dan sejumlah kesempatan. Selalu diberi Tahu tentang barang-barang apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa JCH," kata Sutarno.

Secara aturan yang telah disepakati panitia dan petugas bandara bahwa batas maksimal membawa rokok adala sebanyak 2 slop. Ini cukup untuk konsumsi rokok di Mekkah.

Sutarno menyampaikan bahwa barang-barang bawaan yang diamankan petugas itu tetap disimpan.

Barang itu diserahkan ke panitia Kemenag Daerah. Saat jemaah pulang ke tanah air bisa diambil lagi.

Informasinya, rokok itu bisa dijual lagi dengan harga paling murah Rp 50.000. Juga barang seperti itu pesanan warga yang tinggal di Mekkah.

"Kami juga mewanti-wanti agar jemaah juga tak perlu membawa air zam-zam saat pulang. Ini perlu agar proses pemulangan tidak terkendala pemeriksaan panjang. Air zam-zam sudah disediakan," kata Sutarno.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas