Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Seorang Kiai Gagal Memberangkatkan Umrah Ratusan Jamaahnya Gara-gara First Travel

Seorang Kiai di Magelang tertipu First Travel hingga ratusan juta. Korban biro perjalanan ini di Jateng jumlahnya cukup besar.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Seorang Kiai Gagal Memberangkatkan Umrah Ratusan Jamaahnya Gara-gara First Travel
Facebook
Di kota cinta ini, terlihat Anniesa dan Andika dengan baju musim dingin berpose dengan latar menara Eiffel. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Seorang Kiai di Magelang tertipu First Travel hingga ratusan juta. Korban biro perjalanan ini di Jateng jumlahnya cukup besar.

Berikut cara cerita mereka dan upaya Firs Travel mengelabui warga.

Dini (bukan nama sebenarnya) langsung terisak ketika bercerita soal kegagalannya memberangkatkan jemaah umrah First Travel dari Kota Magelang.

Ia adalah pemilik biro travel yang menjadi kepanjangan tangan First Travel di Kota Magelang. Total ada 57 jemaahnya yang gagal berangkat.

Menurut Dini, jumlah itu terhitung sedikit. Ada jemaah seorang kiai di Kabupaten Magelang yang mencapai 180 orang juga gagal berangkat.

"Bagaimana nggak sedih, jemaah saya itu ada yang pedagang sayur sampai pemulung. Tidak semuanya mampu," katanya pada Tribun Jateng, Selasa (15/8/2017) siang.

Dini mengawali cerita perkenalannya dengan First Travel pada 2015. Pada saat itu, biro Umrah First Travel masih berjalan normal. Bahkan, ia sudah dua kali berangkat umrah dengan First Travel.

Berita Rekomendasi

Penawaran menggiurkan biaya murah menjadi faktor utama yang membuat jemaahnya tertarik. Baginya, biaya umrah sekitar Rp 14 juta hingga Rp 15 juta jelas menarik.

Pada akhir 2016 keanehan di layanan umrah First Travel mulai muncul. Pihak First Travel mulai melakukan penjadwalan ulang puluhan jemaah. Jemaah yang seharusnya berangkat November 2016, ditunda hingga Maret.

Pada bulan Maret, pihak First Travel menunda lagi tiap bulan hingga Mei. Bahkan, pada bulan Mei pihak First Travel meminta tambahan biaya. Ia memilih menolak.

Nasib serupa juga dialami Adroi, seorang santri asal Mranggen, Kabupaten Demak.

Ia mengungkapkan ada 160 jemaah di bawah koordinasinya gagal berangkat. Permintaan untuk pengembalian dana hingga kini tidak jelas.

Ia mengatakan merasa kecewa dengan perbuatan Andika (bos First Travel). Padahal pada awal perkenalan, hubungan Andika dengan pondok pesantrennya cukup erat.

"Sekitar lima tahun lalu mungkin, bos First Travel datang ke pondok minta doa supaya usaha travel umrahnya lancar," katanya mengawali cerita.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas