Populasi Kerbau Krayan Turun Drastis dalam Lima Tahun Terakhir
Dibandingkan tahun lalu, populasi kerbau di Krayan mencapai 4.000 sampai 5.000an ekor
Editor: Eko Sutriyanto
Tim dari Balai UPT Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara kata Kepala Bidang Peternakan M Rais Kahar sudah mendatangkan sejumlah paket pakan kerbau ke Krayan.
Pakan tersebut didatangkan langsung dari Lembang dan Pelaihari dalam bentuk stek maupun biji. Pakan rumput ini sangat kaya protein, dikenal dengan nama rumput indigovera. Selain indigovera juga dipasok rumput Odot.
"Kami coba perkenalkan di sana. Karena di sana hanya mengandalkan rumput di lapangan. Ternyata produktivitasnya tidak signifikan," kata M Rais.
Baca: Stok Daging Kerbau Impor Ditambah Menjelang Puasa
Rumput dipasok secara bertahap ke Krayan, karena harus menyesuaikan jadwal pesawat terbang. Selanjutnya, sperma beku akan dipasok ke Krayan dalam waktu dekat. Dipastikan bahan-bahan yang diperlukan harus siap sebelum tanggal 11 September.
"Kita juga bawa inseminator dari pusat untuk membantu. Begitu tanggal 11, bahan sudah ready semua," ujarnya.
Nilai keekonomian kerbau diakui M Rais cukup baik. Apalagi di Krayan, kerbau merupakan salah satu pilihan ternak warga.
Faktor lain yang menjadikan populasi kerbau Krayan turun antara lain minimnya petugas peternakan dan sarana serta prasarana pendukung peternakan yang belum optimal.
Baca: Susi Punya Gaya: Pinjam Motor Trail Milik Polisi
Proyek peningkatan populasi ini akan berlangsung 21 hari ke depan, mulai dari 11 September. M Rais mengharapkan, terjadi peningkatan 10 persen populasi hasil inseminasi dalam kurun waktu setahun.
"Inseminasi buatan itu tingkat keberhasilannya 70 persen. Tetapi kita tidak muluk-muluk. Ambil 10 persen saja, 60 persen bonus. Nanti ketika dihitung, rupanya sudah banyak," katanya. (Wil)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.